12:11 PM

Makan Yogurt Enaaaak Banget!

Posted by SepociKopi |

Oke, deh, kesibukan saya memang membuat saya jadi susah menulis di blog ini. Beneran, saya nggak ngeles, kok. Kerjaan kantor buat perhatian saya tersedot ke sana. Hehehe, sok orang penting Alex ini. Sekarang saya cerita tentang jalan-jalan ke mal aja secara saya dan Lakhsmi selalu rekreasi ke mal setiap ada kesempatan. Enggak heran kalau anak-anak kami mendapat titel sebagai "Miss Mal" karena kebutuhan yang tinggi bepergian di mal.

Minggu kemarin kami pergi ke mal di daerah utara Jakarta. Sebelum tiba, selama perjalanan anak-anak sudah ribut membicarakan yogurt. Apa? Iya, iya, yogurt. Kedua-duanya lagi tergila-gila yogurt rasa stroberi dengan toping cokelat, wafer, dan yang manis-manis lainnya. Saya hanya mengangguk-angguk sambil nyengir menyetujui rencana anak-anak makan yogurt setelah makan siang. Sementara Lakhsmi sibuk menyetir dan rajin menasehati agar bungsu dan sulung menghabiskan makan siang mereka.

Setelah makan siang selesai, saatnya ke gerai yogurt. Perut masih gendut karena makanan belum turun sepenuhnya, tapi siapa yang bisa menolak semangat anak-anak terhadap yogurt? Maka setelah berdiskusi bolak-balik, kami memutuskan pergi ke gerai Tutti Frutti. “Murah dan toppingnya bisa banyak,” kata Lakhsmi simpel, mengunci mati argumentasi sulung yang pengin pergi ke Sour Sally.

Dengan sigap Bungsu menyambar mangkuk dan ngotot nggak mau membagi yogurtnya dengan siapa-siapa. Saya terpaksa membuang yogurt rasa lychee ke mangkuk Lakhsmi karena Bungsu pengin mangkuknya hanya ras stroberi. Saya lihat mangkuk Lakhsmi udah penuh dengan yogurt rasa macam-macam, stroberi (kesukaan Sulung), blackcurrant (kesukaan Lakhsmi), dan lychee (kesukaan saya). Sementara khusus Bungsu, mangkuknya hanya rasa yang dia suka aja (stroberi).

Setelah mengisi topping, saatnya mengantri untuk bayar. Timbang, timbang, kira-kira berapa ya berat yogurt ini? Sesaat setelah membayar, kecelakaan terjadi. Sulung dengan semangat mengambil mangkuk bungsu yang lagi ditimbang, sedikit terpeleset tangannya, miring ke kiri, dan... uh oh! Untung Lakhsmi sigap menyambar sebelum mangkuk yogurt itu terjatuh ke lantai. Beberapa topping jatuh berhamburan ke lantai.

Bungsu memandang kejadian itu dengan tatapan kesal. Uh oh lagi. Dia mulai menjerit sama kakaknya. Uh oh. Dia mulai memaksa minta nambah topping karena topping-nya jatuh ke lantai. Mana mungkin dong, karena yang sudah dibayar itulah yang ditimbang. Segala pengertian tidak dapat membuatnya mengerti karena dia mulai ngambek tak alang kepalang. Lakhsmi mencoba segala cara, tapi gagal. Ya, kedengarannya sepele kalau diceritakan sekarang, tapi percayalah waktu kejadian itu terjadi, ketegangan itu nggak ada bedanya dengan ketegangan pembalap FI dalam putaran akhir menuju garis finis. Dengan menahan emosi, Lakhsmi menarik Bungsu keluar dari gerai Tutti Fruiti agar kami tidak menjadi pemandangan gratis orang-orang yang hilir-mudik di sana dengan lampu sorot yang menyinar terang ke kami.

Bungsu nggak suka diomelin Lakhsmi, dia mulai mencari-cari saya. Biasa deh, saya selalu tempat tong sampah kalau anak-anak lagi korslet dengan ibunya. Bungsu mulai mengais-ngais kaki saya, minta digendong. Tangannya tinggi terulur minta dikasihani. Matanya berkaca-kaca penuh air mata dan mulutnya berteriak frustrasi, “Tante Mami gendong! Gendong! Pokoknya gendong! Tante Mamiiiii!”

“Iya, iyaaa, Sayang. Iyaaa!” Tak tegalah saya, maka saya menggendong dia. Waktu saya menoleh ke arah Lakhsmi, dia lagi ketawa gila-gilaan. Ada apa gerangan? Oh, kata Lakhsmi, saya udah mirip ibu-ibu dalam tokoh Desperate Housewives. Tangan kanan menggendong balita, dengan tiga tentengan belanjaan, sementara tangan kiri memegang mangkuk yogurt. Saya sudah menjadi aktrobat sirkus waktu Bungsu meminta dengan manis, “Suapin yogurt nya dong, Tante Mami. Gendongnya yang enak, aku merosot nih!” Sambil ngakak terus-menerus, Lakhsmi mengambil beberapa barang belanjaan di tangan saya sehingga saya bisa lebih bebas menggendong Bungsu sambil berjalan menuju mobil dan menyuapkan yogurt pada saat bersamaan.

Hebat kan? Punya anak memang luar biasa!

@Alex, Rahasiabulan, 2009

Subscribe