10:41 PM

Puisi Untuk Perempuan Yang Mencintai Payungnya

Posted by Anonymous |

Ingin kukecup bibirmu di bawah hujan,
tapi rasanya tak mungkin
karena kau begitu mencintai payungmu.
Jadi kunikmati saja setiap kecupan yang bisa kuperoleh.
Di balik pintu, di dapur, di kursi makan, di sofa, di ranjang, di mobil, di kamar mandi,
di mana pun selain di bawah hujan.

@Alex, RahasiaBulan, 2009

1:07 AM

Happy Valentine, Darlin'!

Posted by Anonymous |

Kalau Kaulupakan Aku
(Pablo Neruda)

Aku mau kau tahu
satu hal.

Kau tahu bagaimana rasanya:
kalau aku memandang
bulan kristal, di ranting merah
musim gugur yang bergerak lambat di jendelaku,
kalau aku sentuh
di dekat perapian
abu lembut
atau tubuh keriput kayu,
semuanya membawaku padamu,
seolah semua yang ada,
aroma, cahaya, logam,
adalah kapal kapal kecil
yang berlayar
menuju pulau-pulaumu yang menungguku itu.

Jadi, sekarang,
kalau sedikit demi sedikit kau berhenti mencintaiku
aku akan berhenti mencintaimu sedikit demi sedikit.

Kalau tiba-tiba
kau melupakanku
jangan cari aku,
karena aku pasti sudah akan melupakanmu.

Kalau kau pikir panjang dan gila
angin panji panji
yang berlalu dalam hidupku,
dan kauputuskan
untuk meninggalkanku di pantai
hati di mana akarku berada,
ingatlah
hari itu juga,
jam itu juga,
aku akan melepaskan tanganku
dan akarku akan berlayar
mencari negeri baru.

Tapi
kalau setiap hari,
setiap jam,
kau rasa kau memang ditakdirkan untukku
dengan kelembutan yang tak terkira,
kalau setiap hari sebuah bunga
naik ke bibirmu mencariku,
ah sayangku, kekasihku,
dalam diriku semua api itu akan terbalas,
dalam diriku tak ada yang akan padam atau terlupakan,
cintaku hidup dari cintamu, kekasihku,
dan selama kau hidup cintaku akan terus dalam
rangkulanmu
tanpa meninggalkanku.

-terjemahan Saut Situmorang

Beberapa minggu sebelum Valentine, saya mencari-cari puisi yang saya rasa pas untuk kesempatan ini. Tadinya saya tidak melirik puisi Pablo Neruda, karena saya pernah mengirimi Lakhsmi puisi Pablo Neruda yang diterjemahkan dengan istimewa oleh sahabat saya. Saya juga tidak berniat mengiriminya puisi Sapardi karena alasan personal yang tidak bisa saya sebutkan di sini, hehehe.

Saya beralih ke Rilke atas rekomendasi sahabat, tapi saya pernah memberinya Rainier Marie Rilke untuk ulang tahun. Ah, masa Rilke lagi? Nggak pernah saya bayangkan bahwa urusan mencari puisi untuk partner bisa jadi ribet dan rumit. Nyaris saya menulis puisi sendiri, yang sudah saya coret-coret sampe nggak keruan. Biarlah puisi itu disimpan dulu untuk nanti di acara khusus lain.

Beberapa nama penulis saya cari-cari puisinya. Jokpin, Lan Fang, Andrei Aksana. Ah, nggak ada yang cocok. Hampir juga saya memilih salah satu puisi Federico Garcia Lorca dan Walt Whitman, hingga akhirnya saya berpulang ke favorit saya, Pablo Neruda. Saya pernah membaca versi bahasa Inggris puisi di atas, tapi terjemahan Saut Situmorang "mengganggu" saya terus-terusan. Saya nggak mau puisi yang terlalu mendayu-dayu atau terlalu manis sampai bikin muntah. Puisi Neruda ini saya anggap puisinya yang paling realistis dan cocok untuk kami.

Eniwei, aku cuma mau bilang Happy Valentine, Darlin'. Sori aku harus kerja pas Valentine... :D

@Alex, RahasiaBulan, 2009

11:25 PM

Puisi Untuk Kekasihku [1]

Posted by Anonymous |

Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Miraza
Tapi, aku ingin habiskan waktuku di sisimu, sayangku
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang
manis di lembah Mendalawangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di Danang
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati di sisimu, manisku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu

Mari sini, sayangku
Kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas atau awan yang mendung
Kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa


*Soe Hok Gie*
[Selasa, 11 November 1969]

9:51 PM

Love Song

Posted by Anonymous |

by Ranier Marie Rilke

How can I keep my soul in me, so that it doesn't touch your soul?
How can I raise it high enough, past you, to other things?
I would like to shelter it, among remote lost objects,
in some dark and silent place that doesn't resonate
when your depths resound.

Yet everything that touches us, me and you,
takes us together like a violin's bow,
which draws one voice out of two separate strings.
Upon what instrument are we two spanned?
And what musician holds us in his hand?
Oh sweetest song.


@Alex, RahasiaBulan, 2009

Subscribe