Awal tulisan ini bisa dibaca di blog kekasihku, www.treeofheart.blogspot.com
...
Si bungsu membuat timbangan ketenangan dalam hidup kami menjadi miring. Teriakan "Tanteeeeeeeeee...!" atau "Mamiiiiiiiii...!" di saat kedua maminya sedang ingin bermesraan di kamar menghilangkan rasa syahdu yang tercipta. Teriakan yang kalau didiamkan akan diulangnya terus-menerus sampai salah satu dari kami keluar dan menemaninya nonton TV atau bermain. Beda dengan si sulung yang bisa duduk tenang berjam-jam di depan TV atau membaca buku.
Bila pergi keluar berempat saya seakan harus punya empat pasang tangan tambahan dan delapan pasang mata lagi. Bisa jadi saat sedang asyik berjalan di mal tahu-tahu dia ingin merebut balon yang dipegang anak lain hanya karena warnanya pink, dan pink adalah warna favoritnya. Kegemarannya untuk cuci tangan SENDIRI juga sering membuatnya memanjat wastafel restoran, oya plus mengeringkan tangan dengan dryer yang membuat dryer itu meniupkan angin hingga ke rambutnya yang berkibar-kibar seperti model iklan sampo. Memiliki dua mami ketika dia kepingin pup di tempat umum membuatnya bisa memilih mami mana yang mau dikerjainya, "I want to pup with mommy!" Fiuh, lega... Besoknya, "Pokoknya aku mau pup hanya dengan Tante!" Hhh, tolong...
Seandainya tidak ada si bungsu, pasti saya dan maminya akan bisa punya lebih banyak waktu berduaan, bermesraan, bersayang-sayangan. Dua anak berarti double trouble, otak selalu siaga untuk melerai pertengkaran dua anak manis ini yang seringnya diiringi derai air mata dan bujukan-bujukan buat dua anak itu. Saya harus bersikap menjadi wasit, plus pelatih, plus cheerleader pada saat bersamaan.
Bersama bungsu, hidup memang menjadi berbeda. Tidak ada lagi ketenangan yang diimpi-impikan. Namun, sumpah mati, merenungkan kembali apa yang terjadi setiap kali malam telah tiba, kenakalan-kenakalannya itu menjadi buah kebahagiaan tersendiri. Segala hal kecil dari dirinya, kekeraskepalaannya, kelucuannya, keisengannya jelas tidak menjadikan kami manusia sempurna, tapi menjadikan kami manusia yang lebih baik untuk dirinya.
Mamimu yang satu lagi pernah bertanya, "Menyesal nggak punya hidup seperti ini?" Huh, mamimu itu pasti lagi ngaco kalau nanya seperti itu, karena setiap kali membayangkan seperti apa rasanya tanpamu, Sayang? Dunia pasti kering, hampa, sepi, nggak lucu, dan kami akan tuli oleh keheningan yang memekakkan telinga.
@Alex, RahasiaBulan, 2009
Club Camilan
12 years ago
5 comments:
hahahhahaha, lucu banget kayaknya si bungsu... lex, emang bisa gitu nyebokin bungsu kalau lagi pup? hahahaha...
Anak kecil kan gitu lex. Apalagi kalo merasa dia anak bungsu.
wah jadi pengen nonton suhu jadi cheerleader. Pakaian ketat, rok mini yg keliatan celana dalamnya, sama bawa pom pom :D
Berbahagialah dengan semua keribetan itu, Lex..karena dengan itu semua hidupmu akan ' lebih' hidup...He he he
Hahahahaha
Kalau nggak ada bungsu, mungkin aku nggak bakal rajin ke Rahasia Bulan. Baca tentang ulahnya yang lucu, Sangat menghibur!!!
Bener2 menghibur!!!
Post a Comment