Kalau kau ingin menyaksikan serial TV dengan karakter perempuan-perempuan kuat, tontonlah Battlestar Galactica versi tahun 2004 ini. Sekarang serialnya sudah masuk musim tayang keempat bulan Maret 2008. Di serial ini kau bisa melihat cewek tangguh seperti Kapten Kara ”Starbuck” Thrace (Katee Sackhoff), yang dalam serial asli Battlestar Galactica tahun 1980-an adalah laki-laki. Walaupun ditampilkan straight, tapi penampilan Starbuck bener-bener asyik buat dilihat. Pilot terhebat antar-galaksi, jagoan yang tidak kenal takut.

Selain Starbuck, perempuan pun menjadi presiden di masa ketika umat manusia di ambang kehancuran. Mary McDonnell berperan sebagai Presiden Roslin yang pendapatnya didengar dan diamini oleh umat manusia. Masih ditambah dengan karakter-karakter Cylon, yang diperankan oleh Tricia Helfer yang mantan model Playboy sebagai Number Six, dan Lucy Lawless sebagai Number Three (baru muncul di season 3). Sebelum bingung, Cylon adalah hybrid manusia/mesin dan bertujuan memusnahkan manusia dan menguasai jagad raya.

Dan pada Season 2 kita diperkenalkan sebentar dengan Admiral Helena Cain (Michelle Forbes) pemimpin Battlestar Pegasus yang bengis, no-nonsense, dan dingin. Walaupun tampil hanya beberapa episode, Admiral Cain jelas karakter yang tidak bisa dilupakan begitu saja. Dan itu yang membawa kita pada Battlestar Galactica: Razor ini. Razor sendiri merupakan sempalan FTV sepanjang dua jam yang ditayangkan pada bulan Oktober 2007, bukan serial. Kenapa dibahas di sini? Karena Admiral Cain ternyata lesbian, dan hubungan lesbiannya itu walaupun tidak dijelaskan secara terperinci dan jelas memiliki arti penting dan kaitan dalam cerita Battlestar Galactica.


Battlestar Galactica: Razor dibuka tepat sebelum serangan Cylon dan flashforward sepuluh bulan kemudian. Dan kita melihat semua kejadian itu dari mata Kendra Shaw (Stephanie Jacobsen), yang pada hari pertama kerjanya pada Admiral Cain langsung menghadapi serangan Cylon yang menghabisi umat manusia di bumi.

Dalam Razor, terungkap bahwa Admiral Helena Cain ternyata menjalin hubungan khusus dengan netwok administrator bernama Gina alias Cylon Number Six (Tricia Helfer). Pada season 2, serial Battlestar Galactica kita bisa melihat bagaimana sadisnya perlakuan Admiral Cain pada Cylon, terutama pada Gina, dan di Battlestar Galactica: Razor kita bisa melihat alasannya. Mungkin bagi yang tidak pernah menonton serial Battlestar Galactica, akan sedikit "kejeduk" bingung pada saat menonton Razor. Karena bisa dibilang Battlestar Galactica: Razor merupakan semacam mata rantai yang hilang dari serialnya.

Hubungan Cain dan Gina, yang dilihat dari mata Kendra, ditampilkan secara samar seperti sentuhan yang beberapa detik lebih lama daripada seharusnya atau lirikan yang mesra. Dan itu membawa Kendra untuk menaruh kepercayaan lebih pada Gina. Padahal Gina sebenarnya mata-mata Cylon yang disusupkan ke kapal perang Admiral Cain.


Gina: Here I thought we were being so discreet. I guess that's hard when you truly care for someone. To satisfy your curiosity, we met a few months ago when I presented the plans for the retrofit. Spent a lot of time together working out the details, and I guess one thing led to the other. You seem so surprised.

Kendra: It's just that Cain seems so self-sufficient.

Gina: She has needs, just like the rest of us. No one can survive entirely on their own. Trust me, Lieutenant, in the end we're all just human.

Dan memang kemarahan Cain setelah mengetahui pengkhianatan Gina amat sangat manusiawi. Emosional, tapi tetap manusiawi. Bukankah emosi dan perasaan yang menjadikan kita manusia? Ada dua kubu dalam memandang cerita lesbian dalam Battlestar Galactica: Razor. Ada yang memandangnya sebagai hal negatif dengan penggambaran lesbian sebagai lesbian mati dan bengis. Ada pula yang memujinya sebagai langkah positif dengan penggambaran lesbian dalam serial sci-fi. Tapi saya pribadi, jika kau mengerti esensi Battlestar Galatica dalam perang manusia vs Cylon, bagaimana manusia berada dalam kondisi perang dan "kiamat" akibat serangan Cylon, bagaimana Cylon-Cylon spesial yang bertubuh manusia dan berjiwa mesin ingin menjadi manusia "seutuhnya", kau akan mengerti bahwa apa yang dilakukan Cain terhadap Gina adalah hal yang amat sangat wajar dalam keganasan perang.

Buat saya pribadi, menampilkan Admiral Cain sebagai lesbian adalah satu langkah teramat maju dalam serial TV bertema sci-fi. Selama bertahun-tahun saya menonton Star Trek, belum pernah ada karakter gay/lesbian yang signifikan, padahal konsepnya adalah “to explore strange new worlds, to seek out new life and new civilizations, to boldly go where no man has gone before.” Sehingga timbul pertanyaan dalam benak saya, apakah jauh di masa depan di peradaban baru atau dunia baru tidak ada lagi gay/lesbian? Apakah mereka “disembuhkan” atau “dihabisi”? Atau cuma kreatornya saja yang malas menampilkan karakter gay/lesbian? Yah, semoga dugaan saya yang terakhir yang benar. Walaupun dalam hati saya sering curiga dengan kedekatan Kapten Kirk dan Mister Spock.

Pada akhir tahun 1990-an, dalam serial Babylon 5 ada hubungan cinta teramat samar antara Commander Susan Ivanova (Claudia Christian) dan telepath Talia Winters (Andrea Thompson), meskipun kemudian Ivanova digambarkan sebagai biseksual dengan tertarik pada laki-laki. Beberapa tahun kemudian, dalam Star Trek: Deep Space Nine ada satu episode ketika Jadzia Dax dan Lenara Kahn, yang diperankan dua perempun menjalin hubungan intim (walaupun hanya digambarkan dengan adegan ciuman). Namun sayangnya keduanya merupakan makhluk Trill yang tidak jelas jenis kelaminnya.

Menjadikan seorang Admiral tersohor---manusia dan jelas jenis kelamin perempuannya, yang memimpin armada kapal perang Battlestar sebagai lesbian merupakan langkah besar dalam menampilkan visibilitas lesbian dalam dunia sci-fi televisi. Paling tidak, jika di bumi ini sulit bagi kita untuk berpijak, ada ruang dan tempat di galaksi di masa depan dalam dunia sci-fi yang jadi tempat bagi gay/lesbian untuk hidup dan bernapas dengan lega.

@Alex, RahasiaBulan, 2008

0 comments:

Subscribe