2:19 PM

Obrolan Malam

Posted by Anonymous |

Beberapa waktu lalu saya menonton acara Victoria’s Secret Show di TV. Yeah, yeah saya ngaku deh, saya emang lesbian yang suka ngeliat cewek-cewek cantik berseliweran di TV. Favorit saya adalah Adriana Lima, yang meskipun kata teman saya agak tonggos, tapi di mata saya tampak HOT hingga bisa menyalakan kompor. Miranda Kerr, fiuhhh... gadis Victoria's Secret asal Australia yang mengingatkan saya kepada keponakan saya, huehehe... dasar tante mesum. Heidi Klum dengan nickname The Body, dengan tubuh aduhai molek memesona. Atau Alessandra Ambrosio, yang namanya saja sudah terdengar sexyyyy...

Saya habis-habisan menonton acara itu dengan seru. Saya kagum bagaimana produk pakaian dalam untuk perempuan bisa punya kekuatan magis begitu besar. Victoria’s Secret mungkin bukan produk pakaian dalam terbaik tapi jelas terbaik dalam segi publisitas dan marketing. Walah... kok jadi bicara soal brand ya?

Balik lagi ke cewek-cewek sexy, hot, menggairahkan...

Melihat cewek-cewek cantik ini saya jadi teringat obrolan saya dengan Lakhsmi. Dia pernah bertanya, “Ngeri nggak sih dilahirkan dengan kecantikan seperti itu?”
"Ngeri," jawab saya lugas.

Sungguh saya sih ngeri kalau secantik, sekaya, dan setenar model-model itu. Gimana nggak takut? Kalau saya jadi mereka, saya tidak tahu apakah orang-orang mengejar hanya kecantikan atau ketenaran saya, dan apakah karena ingin tidur dengan orang sehebat saya? Hahaha, ini jawaban pembenaran dari orang gak cantik, gak ngetop, dan gak tajir ya.... wakakakak.... :p

Saat sedang melamun sambil memerhatikan busana minim yang dipakai para model itu, Lakhsmi keluar dari kamar tidur dalam keadaan setengah mengantuk berbalut piama Strawberry Shortcake yang imut. Saya tersenyum memandang Lakhsmi mendekat dengan langkah gontai, masih dengan "bantal look" yang selalu bikin saya teringat "rumah" bersamanya.

“Lagi nonton apa?” tanyanya, seraya duduk di samping saya. “Ya ampun, nonton beginian? Haduh kamu tuh nggak ada kerjaan banget ya.... Om-om sekali...”

Saya hanya nyengir sok imut. “Ceweknya cakep-cakep nih, Chay. Nonton deh... seru.”

“Kamu mau nggak pacaran sama cewek-cewek itu?” tanyanya.
“Nggak mau ah...,” jawab saya cepat.
“Kenapa?”
“Ogah. Lagi pula buat apa? Emangnya penting gitu pacaran sama supermodel? Aku udah punya kamu kok, hehehe...”
Kami duduk semakin dekat, mengawasi TV dan acara yang makin nggak penting karena kami pindah ke channel E!

***
“Chay...”
“Hmmm?”
“Kalau aku udah nggak secantik supermodel itu dan bodiku udah nggak seperti bodi Heidi Klum, kamu masih mau sama aku?”
Saya menoleh memandang Lakhsmi, dalam tatapan yang berakhir dengan gelak tawa bak orang gokil menjelang tengah malam... Halah, cape deh...

Aku membayangkan menyiapkan cokelat panas untukmu, menyarungkan kaus kaki tebal di kakimu yang telah keriput. Bersama-sama kita berdua duduk di balkon apartemen, di kursi goyang seperti layaknya tempat duduk bagi dua nenek, memandangi para pasangan muda yang saling mencintai.
(Gerhana Kembar - Clara Ng)

@Alex, RahasiaBulan, 2008

0 comments:

Subscribe