Bulan Januari 2008, saya melihat foto dan artikel singkat tentang Irshad Manji di majalah Out, dan saya tergerak mencari tahu tentang perempuan yang amat menarik ini.

Irshad Manji adalah feminis muslim yang juga penulis, wartawan, dan aktivis yang terkenal dengan gerakan ijtihad, pemikiran kritis dalam tradisi Islam. Operasi Ijtihad yang diluncurkan Irshad Manji adalah organisasi yang menciptakan jaringan muslim yang tertarik dalam reformasi liberal Islam.

Perempuan warga negara Kanada ini lahir di Uganda tahun 1968 dari keluarga keturunan Gujarat. Ia berasal dari keluarga kelas menengah ke atas selama tinggal di Uganda. Namun keluarga Irshad Manji terpaksa berimigrasi ke Kanada pada tahun 1972 karena pemerintah Idi Amin mengusir keturunan Asia Timur dari negara itu.

Menurut Irshad Manji tinggal di Kanada ibarat memenangkan lotre. Ia bersekolah di sekolah umum di Vancouver, namun tetap menimba ilmu di madrasah hingga dikeluarkan dari madrasah pada usia 15 tahun karena terlalu banyak “bertanya”. Pada tahun 1990, ia lulus dengan pujian dari University of British Columbia, memenangkan penghargaan Governer General’s untuk prestasi akademis terbaik.

Lulus dari universitas, Irshad Manji memulai karier sebagai penulis dan penyiar. Pada usia pertengahan dua puluhan itulah dia menyadari bahwa dirinya ternyata lesbian. "Saya terkejut ketika saya jatuh cinta pada perempuan,” katanya. Namun keterkejutannya tidak berlangsung lama. Pada tahun 1998, di Kanada dia memproduksi dan menjadi pembawa acara QueerTV, salah satu program TV komersial pertama yang mengeksplor kehidupan gay dan lesbian. Dan acara tersebut juga disiarkan melalui portal Web planetout.com.

Irshad Manji menyatakan dirinya sebagai Muslim Refusenik. Bukan berarti ia menolak menjadi seorang muslim, ia sendiri tetap menjadi muslim yang taat. Muslim Refusenik berarti menolak untuk bergabung dengan pasukan “robot” yang mudah dimobilisasi secara otomatis untuk melakukan tindakan atas nama Allah. Kelantangannya bersuara membuat Manji sering mendapat ancaman maut. Bahkan rumahnya didesain dengan kaca antipeluru dan tidak jarang dia menggunakan tenaga bodyguard setiap kali di luar rumah.

Pada akhir tahun 1990-an, Irshad Manji bertemu dengan Michelle Douglas yang kemudian tinggal bersamanya di Toronto. Dalam halaman persembahan buku The Trouble with Islam Today, Manji menulis, "Aku memakai dua cincin, satu cincin melambangkan cintaku pada Tuhan, dan satu lagi simbol komitmenku pada Michelle Douglas, partnerku.”

The Trouble with Islam Today yang terbit tahun 2004 konon sudah diterjemahkan ke dalam 25 bahasa. Menurut Manji, The Trouble with Islam Today adalah alarm untuk membangkitkan kejujuran dan perubahan dalam diri semua orang. Buku ini sendiri telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan bisa dibaca dan didownload secara gratis di http://www.irshadmanji.com/

Berbagai review positif dan hujatan kepada Manji muncul dari buku ini. The New York Times menyebut Manji sebagai “mimpi buruk Osama bin Laden”. Tahun 2005, Oprah Winfrey memberikan penghargaan Chutzpah pada Manji karena berani, lantang, dan teguh dalam menyuarakan keyakinan dan perjuangannya. The World Economic Freedom Forum memilihnya sebagai Young Global Leader. The Jakarta Post menyebut Manji sebagai salah satu dari tiga perempuan Islam yang memberi perubahan positif pada Islam masa kini. Majalah Out edisi Januari 2008 menampilkan Irshad Manji sebagai salah satu sosok "Out 100 sebagai The Men and Women Who Made 2007 a Year to Remember."

Mengenai keadaan dirinya yang lesbian, Manji mengatakan, “Aku menerima kemungkinan bahwa orientasi seksualku mungkin dosa. Tapi hanya sang pencipta bisa membuat penilaian itu. Al-Quran menyatakan segala yang diciptakan Tuhan adalah baik, dan tak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia. Jika sang pencipta tidak mau menciptakan aku sebagai lesbian, kenapa Dia tidak menciptakan orang lain menggantikan diriku? Karena Tuhan yang Maha Kuasa bisa saja tidak menjadikanku lesbian.”

Isu lesbian ini sering “menampar” Manji dan membuat idenya tentang reformasi Islam dikait-kaitkan dengan seksualitasnya. Ketika ditanya mengapa dirinya harus membuka diri tentang orientasi seksualnya itu, Irshad Manji menjawab, “Karena aku mengajak umat muslim untuk jujur, aku harus memberi contoh.” Itulah yang terus dilakukan oleh Irshad Manji, sebagaimana yang tertulis dalam situs webnya untuk terus menyuarakan ijtihad, reformasi Islam, dan keberanian moral.

My name is Irshad. I’m a faithful muslim. I speak out against violence and human rights abuses in the name of God. Courage is not the absence of fear. Courage is the recognition that some things are more important than fear.

@
Alex, RahasiaBulan, 2008

7 comments:

Anonymous said...

tengkyu very very much, lex...
jujur aku baru tahu irshad manji ini after reading your blog.
again, tengkyu sist..

Anonymous said...

Lex, aku sudah menduga kamu pasti akan membahas Irshad Manji ini. Cukup lama aku menantinya kqkqkq..
Irshad Manji yang muslim taat ini memberikan perspective baru antara Agama (Islam) dgn orientasi sex. Semua makhluk yg berada di kolong langit ini adalah ciptaan-Nya apapun orientasi sexualnya. Terimalah itu dengan rasa syukur tanpa rasa sesal. Islam adalah agama yg penuh mahrifat dan ampunan. Jazaakumullah khairan katsiron Alex.

Sagita

Anonymous said...

Hai Sagita...

Menulis ttg Irshad Manji sangat inspiratif bagiku dan membuka cakrawala baru ttg wacana keislaman yg amat mencerahkan.

Anonymous said...

dear Lex, beneran inspiratif buat orang yang berpikir serupa. Mungkin lain kali bakal muncul perempuan muslim yang menyadari preferensi seksualnya tapi dengan argumen yang berbeda. Like love and hate, there;s slight difference between honesty and aduh, apa ya? Haha, nggak jadi deh

Anonymous said...

Manji....

hmmmm....seorang feminim muslim...ow....menarik....inspirasi bagi seorang L muslim, tapi pas baca posting km tentang perlindungan seorang Manji dari anjaman teror membuat ku sedikit geli hehehehehe....segitunya.

Sehebat apapun manusia tetap takut akan Kematian....ups!

Corat-coret said...

Buku Irshad Manji sudah diterbitkan dalam bahasa Indonesia oleh Nunpublisher.com berjudul Beriman Tanpa Rasa Takut "Faith Without Fear!".

Sebuah Trigger bagi orang muslim

Anonymous said...

Alex

Thanks for sharing this blog. I really enjoy it. Keep on writing!


Regards
Juno

Subscribe