Dua film ini adalah film jenis biopic yang mengisahkan kehidupan dua seniman biseksual. Henry and June berkisah tentang penulis Anais Nin, dan Frida berkisah tentang pelukis Frida Kahlo. Kedua perempuan ini adalah perempuan-perempuan hebat yang hidup melebihi zamannya. Jika Anais Nin lahir pada tahun 1903, Frida Kahlo lahir pada tahun 1907. Dan kedua film ini bersetting pada sekitar tahun 1930-an.

Kisah Henry and June dimulai di Paris tahun 1931, berkisah tentang cinta segi tiga antara Anais Nin (Maria de Medeiros) dengan Henry Miller (Fred Ward) dan June Miller (Uma Thurman), yang juga istri Henry. Film buatan tahun 1990 ini dibuat berdasarkan buku karya Anais Nin, Henry and June: From A Journal of Love: the Unexpurgated Diary of Anais Nin (1931-1932) yang terbit tahun 1986. Buku ini sendiri menuliskan berbagai peristiwa yang terjadi dalam hidup Anais Nin pada bulan Oktober 1931 sampai Oktober 1932, ketika Anais terlibat hubungan asmara gila-gilaan bersama Henry dan June Miller.

Saat affair berlangsung Anais Nin sendiri masih istri Ian Hugo, yang saat itu baru pindah ke Paris. Pertama kali bertemu Henry, Anais mendambakan petualangan seksual dari Henry Miller yang pada saat itu sedang menyelesaikan novelnya, Tropic of Cancer. Anais sendiri digambarkan memiliki ketertarikan seksual terhadap Henry dan June. Petualangan Anais bersama pasangan Miller ini membangkitkan sisi dalam dirinya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

Film berdurasi lebih dari 2 jam ini menampilkan sejumlah adegan seks yang bisa dibilang semi-erotic, dan setting Paris tahun 1930-an yang menawan. Namun secara pribadi saya kecewa menonton Henry and June karena penampilan Maria de Medeiros yang tidak bisa menghidupkan sosok Anais Nin.

Frida Kahlo adalah seorang seniman besar dengan perjalanan hidup yang luar biasa. Film ini dibuka ketika Frida (Salma Hayek) berusia 18 tahun ketika ia mengalami kecelakaan bus yang membuat tubuhnya lumpuh. Satu-satunya semangat bagi Frida adalah melukis. Ia melukis di mana saja mulai dari gipsnya hingga saat tubuhnya disangga dengan besi pun ia terus melukis.

Ketika sudah bisa berjalan, Frida mendatangi seniman Meksiko terkenal bernama Diego Rivera (Alfred Molina) yang umurnya nyaris dua kali lipat umur Frida, dan menyatakan bahwa Frida punya bakat besar. Diego yang juga terkenal dengan sifat buaya daratnya, kemudian menikah dengan Frida. Bersama-sama mereka menjalani kehidupan sebagai seniman yang saling memengaruhi satu sama lain.

Namun keduanya saling menghancurkan dalam kehidupan personal. Diego tidak berhenti tidur dengan perempuan mana pun yang diinginkannya, bahkan dia juga kedapatan tidur dengan adik perempuan Frida. Akan tetapi, Frida juga menjalani kehidupan yang bisa dibilang sama bebasnya. Selama menikah dengan Diego, Frida juga tidur dengan beberapa lelaki dan perempuan. Dan beberapa orang tersebut adalah lelaki dan perempuan ternama.

Puncaknya adalah ketika Frida menjalin hubungan dengan Leon Trotsky, seorang tokoh penting komunis, yang tinggal di Meksiko karena mendapat suaka politik. Ketika Trotsky ditemukan tewas, Diego bahkan sempat dicurigai sebagai pembunuhnya. Kala itu Frida sempat bercerai dengan Diego, tapi kemudian menikah lagi. Hubungan mereka tetap memburuk bahkan sampai akhirnya Frida meninggal pada tahun 1954.

Salma Hayek mendapat nominasi Oscar sebagai aktris terbaik 2002 dalam perannya sebagai Frida Kahlo. Film Frida ini merupakan film yang saya tunda-tunda terus menontonnya hingga suatu ketika saya mendapat kesempatan menyaksikannya di suatu pusat kebudayaan. Walaupun buat saya bukan termasuk film yang masuk kategori "Bagus Banget", namun Frida adalah film yang luar biasa menarik, dan memberi banyak pengetahuan bagi saya tentang hidup seorang seniman besar bernama Frida Kahlo.

§Alex, Rahasia Bulan, 2007

0 comments:

Subscribe