11:47 PM

Film: My Summer of Love: Musim Panas Musim Bercinta

Posted by Anonymous |

Musim panas musim bercinta. Dua perempuan abege yang sedang liburan sekolah bertemu di wilayah pedesaan Yorkshire, Mona (Natalie Press) dan Tamsin (Emily Blunt). Sejak awal pertemuan, kita bisa melihat bahwa mereka berasal dari kelas dan latar belakang berbeda. Mona adalah gadis keluarga menengah ke bawah yang tinggal di desa bersama kakak lelakinya, Phil (Paddy Considine). Sementara Tamsin adalah gadis kaya yang kurang kasih sayang dan hanya berada di desa untuk liburan musim panas. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya adalah lelaki tukang selingkuh. Keduanya bertemu kemudian jatuh cinta dalam waktu singkat. Dan keduanya juga harus bersiap menghadapi kenyataan hidup.

Mona terpesona dalam keindahan Tamsin. Pada caranya yang eksotis, dengan kegemarannya pada lagu-lagu Edith Piaf, pada caranya yang tidak pedulian pada dunia. Keduanya hidup dalam dunia berbeda, dan itulah yang membuat Mona dan Tamsin saling tertarik. Berboncengan naik motor butut, berenang di sungai, berlarian di pandang rumput, siapa yang takkan jatuh cinta?

Tapi Phil yang baru saja menjalani kesembuhan dari kehidupan bejatnya dan menjadi penganut Kristen sejati mengetahui hubungan Mona dengan Tamsin. Ia marah besar dan langsung mengurung dan menghajar Mona ketika mengetahui adiknya ingin kabur bersama Tamsin. Dan ia ingin menyelamatkan adiknya dari jalan yang sesat.

Kalau kau meninggalkanku, aku akan membunuhmu, setelah itu aku akan bunuh diri. Aku mencintaimu. Demikian janji cinta yang mereka ucapkan saat kebahagiaan cinta pertama mengaliri mereka. Namun seperti yang kita tahu tentang cinta musim panas yang penuh gairah, apalagi ditambah dengan gejolak cinta pertama, kita tahu cinta ini akan berakhir buruk. Apalagi pas dialog itu terucap, penonton yang awas dalam hatinya akan berkata, “O-oh...”

My Summer of Love adalah film Inggris buatan tahun 2004. Film yang diangkat dari novel karya Helen Cross ini skenarionya ditulis dan disutradari oleh Pawel Pawlikowski. Dan film ini pula yang mengangkat nama Emily Blunt ke jajaran aktris pendatang baru dari Inggris. Emily Blunt yang kelahiran tahun 1983 ini selanjutnya hijrah ke Hollywood dengan perannya yang membuat dia dikenal khalayak ramai sebagai asisten Meryl Streep dalam The Devil Wears Prada. Dan ia juga bermain dengan apik dalam Jane Austen Book Club. Kariernya dalam dunia film Hollywood tampaknya akan semakin cerah dengan tiga filmnya yang sedang dalam proses produksi.

Film berdurasi 86 menit ini adalah film panjang pertama bagi kedua aktris pemeran utamanya. Natalie Press dan Emily Blunt menampilkan akting memukau sebagai gadis-gadis remaja yang jatuh cinta. Mona yang keras kepala dan sederhana dan Tamsin yang manja dan gadis kaya manipulatif. Kesepian dan kebosanan dalam musim panas membuat mereka bertemu lalu jatuh cinta. Masing-masing mengisi satu sama lain dalam peran mereka. Selain itu Paddy Considine yang berperan sebagai Phil juga menunjukkan akting yang baik. Ia menjadi born-again Christian yang sudah bertobat, namun jauh di dalam dirinya masih ada kenyataan yang tak bisa dia singkirkan begitu saja. Masih ada begitu banyak kemarahan dalam diri Phil, dan kita menunggu kapan saat kemarahan itu meledak.

Tokoh-tokoh dalam film ini tampak realistis, tanpa perlu berusaha keras. Walaupun adegan seks dalam film ini bisa dibilang minor, tapi Emily Blunt tampil telanjang dada dalam satu adegan ranjang. Nggak terlalu penting juga sebenarnya. Yang lebih menyenangkan dari My Summer of Love adalah soundtrack-nya yang lumayan asyik.

My Summer of Love dibuat hanya dengan budget 1,7 juta Poundsterling memperoleh sejumlah penghargaan dari Inggris dan Eropa. Alexander Kofta Award untuk Best British Film pada BAFTA Awards tahun 2005. Dalam British Independent Film Award 2004, film ini masuk nominasi sutradara terbaik untuk Pawel Pawlikowski. Pendatang Baru Terbaik untuk Emily Blunt, Aktri Terbaik untuk Natalie Press, dan Peran Pembantu Terbaik untuk Paddy Considine. Serta nominasi Best British Independent Film.

Film ini bukanlah film yang harus dipikir terlalu keras. Untuk endingnya, tidak seburuk itu kok. Film ini memiliki ending yang oke, dan apa adanya... Nikmati saja film ini seperti menikmati musim panas yang akan segera berakhir.


@Alex, RahasiaBulan, 2008

0 comments:

Subscribe