Belanja, cuci mata, jalan-jalan di sepanjang Orchard sehabis berleha-leha di Bali merupakan tujuan kami ke Singapore. Iseng banget gara-gara bebas fiskal buat mereka yang sudah punya NPWP, yah orang bijak kan taat pajak, blablabla. Oya, secara kami juga pemilik kartu Mandiri Prioritas, segala urusan tetek-bengek sebelum keberangkan sudah dibereskan oleh para petugas eksekutif Bank Mandiri di bandara. Jadi enak tinggal duduk saja disuguhi kopi dan teh serta makanan kecil, tahu-tahu udah beres dan kami tinggal naik pesawat. Bank Mandiri oke deh. Ayo nabung yang banyak di Bank Mandiri, biar bisa jadi member Prioritas. (iklan mode on)
Di pesawat saya dan Lakhsmi tidur setengah nyenyak, karena mendadak ngantuk banget. Tadinya mau pura-pura tidur karena ada bapak-bapak bule yang sok akrab ngajak ngobrol melulu, tau-tau kami ketiduran beneran. Kami tiba di Changi menjelang sore dan langsung menuju hotel Four Seasons dengan taksi. Sesampainya di sana, ternyata kamar kami sudah di-upgrade ke premier room tanpa biaya tambahan, itulah gunanya sahabat, hehehe.
Tiba di kamar, kami sudah nyengir mendapati king size bed dan LCD TV entah berapa inci saking gedenya. Seringnya tangan saya otomatis menyalakan TV kalau masuk ke kamar hotel. Kalau tugas ke luar kota sendirian, biasanya saya tidur dengan TV menyala di channel khusus tayangan anak-anak atau fashion TV, biar rasanya nggak sendirian. Tapi kalau acara honeymoon seperti ini sih, saya nggak bakal sempat bermain dengan channel TV.
Sisa-sisa kepenatan hasil liburan di Bali membuat kami ingin beristirahat saja menghabiskan sisa malam. Jadi nggak heran kalau acara pertama kali di hotel adalah mandi. Bareng, tentu saja. Lakhsmi yang habis beli sabun entah apa di Bali lagi keranjingan mandi dan jadilah kami saling menggosok-gosokkan sabun itu tubuh satu sama lain. Gosok punggung jangan lupa, biar kayaknya disayang gitu.... Hihihi, asyik deh pokoknya.
Heran deh, kami seperti tidak pernah bosan ngobrol. Kadang-kadang saya bingung dengan topik-topik yang mendadak muncul seperti buih soda pop tanpa perlu kami cari-cari. Pop pop pop. Saat menjelang tidur, kami berbaring di ranjang yang empuk dan bantal yang kepingin kami curi untuk bawa pulang. Ada aja bahan omongan bagi saya dan Lakhsmi, mulai dari ngomongin orang sampai acara TV yang nggak penting. Kadang ada saat-saat tertentu ketika kami tidak bicara, hanya berpelukan, saling memandang, saling menyentuh, berciuman, bercinta. Duh, nulis gini aja, saya mendadak bisa mencium aroma tubuh Lakhsmi dan membayangkan senyumnya yang nakal.
Kami berdua adalah penggemar bangun siang, tapi penyuka makan. Jadi acara breakfast di hotel termasuk favorit kami. Dan biasanya breakfast kami sering kali mepet dengan waktu batas akhir breakfast. Lha wong, kami biasanya baru turun dari ranjang jam 9 kok, walaupun biasanya kami sudah bangun sejak satu jam sebelumnya. Itulah definisi liburan menurut saya, bisa punya waktu malas-malasan di ranjang berduaan pada pagi hari.
Tidak hanya mandi dan ngobrol dan beradegan ranjang alias tidur, acara makan dan belanja juga jadi acara kami. Ke toko buku merupakan tempat yang wajib kami kunjungi. Tidak boleh tidak. Lumayan, ketemu novel lesbian yang bisa jadi bahan review di sini. Belanja baju dan dompet tidak ketinggalan. Hampir saya beli jam tangan kalau tidak ingat harganya, hehehe. Capek juga jalan kaki sambil cuci mata.
Karena malas keluar kami memutuskan makan malam di resto di hotel. Kami makan di Jiang Nan Chun. Restoran Cina bergaya art deco mewah seperti masuk ke tempat makan raja Cina dulu, yang membuat saya dan Lakhsmi nyengir. Biasanya di Jakarta kami sering makan di restoran Cina bukan berdasarkan tempat yang mewah, tapi dari makanan yang TOP BGT walaupun restonya terkadang "kumuh-kumuh nikmat". Malam itu Lakhsmi memesan Foie gras and apple salad with peking duck. Lakhsmi tergila-gila dengan bebek. Sementara saya memesan lamb chop. Hm, nikmatnya. Chilled mango puddingnya juga nyam-nyam untuk makanan penutup.
Kembali ke kamar berarti kembali lagi dengan kegiatan basah-basah alias mandi. Eh, walaupun sebelumnya kami masih menyempatkan diri untuk posting tulisan di blog sepocikopi, :). Lalu sehabis itu kami berendam berdua dalam busa air hangat yang nikmat. Sambil ngobrol dan menghabiskan wine. Sampai di ranjang buru-buru kami bergelung di bawah selimut, saling berbagi panas tubuh yang mendadak kedinginan. Pelukan, sayang-sayangan, saling membelai. Ih, romantis banget deh pokoknya. Hm, jadi kepingin honeymoon tiap bulan :)
@Alex, RahasiaBulan, 2009
Club Camilan
12 years ago
2 comments:
Hehehehehe
Ngiri Neh!
hmmmm....boleh nanya ga kak alex? Have u ever felt any boredom with kak Lakshmi? well, these recently days, my partner said it to me. Dia bilang karna ga tahan akan situasi yg terlalu menekan kami. :( Kami memang ga coming out and the situation really2 not supportive for us. Give me advices please :) thanks...
Post a Comment