Sejak punya anak, saya nggak pernah bisa bangun siang. Bahkan hari Minggu pun genderang perang sudah berbunyi sejak jam delapan pagi, kadang malah lebih pagi lagi. Saya yang hobi berat tidur ini terpaksa harus mencuri-curi waktu tidur di sofa pada sore atau malam hari ketika menemani anak nonton TV. Kadang-kadang saat sedang asyik tidur si bungsu menepuk-nepuk pipi saya dengan penuh semangat menyuruh saya melihat dinosaurus berkejaran. “Tante-tante banguuuunnnn... lihat, lihaaaaat!!!” Oke-oke, Tante udah bangun kok. Grrhhh...
Si sulung sudah ribut sejak hari Sabtu bahwa kami akan bersama-sama membuat donat. Ya, donat. Dari tepung dan segalanya. Nggak, nggak beli di J.Co atau Dunkin Donuts atau Krispy Kreme. Tapi bikin sendiri, saudara-saudara sekalian. Nggak, nggak pake mesin. Pake tenaga tangan. Tenaga siapa lagi? Ya tenaga tante Alex.
Hari Minggu jam sembilan si sulung sudah sibuk. “Tante, ayooooo, sekarang bikin donatnya.” Saya langsung melompat dari sofa. Pura-pura lupa bahwa hari Minggu ini kami sudah janjian bikin donat. “ Hah? Hari ini ya?”
Sulung menampilkan wajah kecewa. “Hihihih, Tante bercanda deh, Sayang. Yuk, siapin bahan-bahannya.”
Tepung terigu. Mentega. Gula. Susu. Telur. Yeast. Air. Apa lagi ya? Kayaknya ada yang lupa. Oh, well, nanti juga inget apa yang kelupaan.
Timbang dulu. Si sulung ribut mau melihat angka di timbangan. Bungsu mengekor mau ikut-ikutan, iseng dia mencelupkan tangannya ke tepung lalu mengibaskannya hingga kena baju dan mukanya juga. Hahaha. Seperti anak abege yang pakai obat jerawat... Aduh.
Campur semua bahan sehabis ditimbang. Mulai menguleni adonan sampai kalis. Anak-anak dengan penuh semangat membantu. Walaupun sebenarnya nggak jadi lebih cepat, malah memperlambat, tapi yang penting kan heboh dan lucu. Berisiknya.... ampun deh.
Setelah entah berapa puluh menit menguleni adonan, akhirnya kalis juga. Yah, udah keburu capek sih, anggap saja sudah kalis, huehehe, maksa banget. Dan dimulailah penantian selama setengah jam menunggu donat mengembang.
Lima menit sekali terdengar pertanyaan.
“Udah belum, Tante?”
“Belum.”
“Udah belum, Tante?”
“Belum.”
“Udah belum, Tante?”
“Ya, ya, ya... oke kita lihat ya.”
Kesibukan sesi dua pun dimulai. Saya suruh si sulung membolongi donat dengan tutup aqua (maklum deh, perlengkapan seadanya, cuma modal resep), si bungsu ikut-ikutan memelintir bola-bola sisa lubang buatan kakaknya. Terus seperti itu sampai semua adonan habis dibuat berbentuk donat dengan lubang di tengah. Sekali si bungsu nekat memasukkan adonan ke mulutnya.... "Ehhhhhhh, stop! Jangan!" Aduh, bikin jantungan aja, nanti kamu mencret, Nak!
Panaskan minyak. Kali ini anak-anak nggak boleh dekat-dekat. Huss... huss... sana. Nanti kalau donatnya udah matang, kalian boleh olesin mentega dan cokelat meises. Horeeee! Udah kebayang kan gimana adegannya? Oh, dan jangan lupa berantakannya. Dan yang terpenting bahagianya.... :)
Jam 11 lewat donat pun sudah bisa dimakan. Argghhh... sebentar lagi waktunya makan siang. Tapi, Tante, boleh kan cicipin satuuuu aja? Ya,ya,ya. Hati saya selalu lembek kalau anak-anak udah memohon begini. Mereka pun melahap donat dengan penuh nafsu sampai mulut dan tangan mereka belepotan.
"Donat buatan Tante emang yang paling enak," kata sulung.
"Iya, enak," timpal si bungsu.
Saya dan Lakhsmi cuma nyengir. Btw, ke mana aja si Lakhsmi sejak tadi ya? Hm, dia memang biasa jadi penonton kalau sudah adegan dapur. Seperti bapak-bapak di hari Minggu yang malas, dia baca koran dan bertolak pinggang memerhatikan kami sambil memberi perintah di sana-sini. Huehehe, kecuali giliran makan, biasanya langsung terlibat. Dan oya, anak-anak sekalian... memang donat buatan Tante is the best. :)
@Alex, RahasiaBulan, 2009
Club Camilan
12 years ago
5 comments:
Mau dong bagi Donatnya.....
Ah aku gak percaya kalo donat buatan tante is the best! Abisnya gak dibagi sih T-T
endus..endus...
Hahahahaaa..."rusuh" kamu mengingatkan aku pada 2 orang jagoanku di rumah, Lex...
Kamu masih mendingan dikeroyok 2 bidadari mungil, kalau aku...bak-buk-bak-buk ngajak smackdown dan balapan mobil di jalanan plus sibuk niruin aku yang lagi nge-smoke...hahahaha...
Selamat menjadi tante yang manis tapi macho dech judulnya..:D
Tulisan tentang anak-anak, tentang kehangatan keluarga selalu menyenangkan untuk dibaca.
Post a Comment