11:16 AM

After-Glow Sex, Orgasme, dan Masturbasi

Posted by Anonymous |

Akhir pekan saya bertemu dengan seorang sahabat lesbian yang wajahnya memancarkan after-glow sex yang berbinar terang. Kebahagiaan tampak jelas di wajahnya. Dalam hati saya berpikir, after-glow ini pasti bukan sekadar seks atau orgasme multipel, pasti ada limpahan cinta mahadasyat antara sahabat saya dan partnernya yang sudah menjalin hubungan selama tujuh tahun hingga membuat dia bisa bercahaya seperti itu. Ah, kok saya merasa seperti jadi Carrie Bradshaw di Sex and the City ya?

Saya percaya bahwa hubungan seks yang sehat dengan partner yang kita cintai akan membuat tubuh dan jiwa makin bugar dan segar. Para pakar seks (maksudnya pakar di sini bukan pelaku aktif ya, melainkan ilmuwan gitu) menyatakan bahwa kegiatan seks dengan orgasme secara teratur bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Misalnya; sakit kepala, stres, susah tidur, atau memperlancar peredaran darah, meningkatkan daya tahan tubuh, membakar kalori, bahkan mengurangi risiko kanker, dll.

Kenapa bisa demikian? Karena setiap kali orgasme tubuh melepaskan hormon oxytocin. Dan riset membuktikan peningkatan jumlah oxytocin dalam tubuh bisa mengilangkan sakit/nyeri, sakit kepala, keram PMS atau saat menstruasi, dan nyeri tubuh ringan lainnya. Makanya jika Anda flu atau sakit kepala ringan, jangan langsung beli obat di apotek, cobalah mengajak pasangan Anda untuk “mengobati”nya lebih dulu. Lho, tapi bagaimana jika partner tidak available saat dibutuhkan? Tenang aja.... masih ada yang namanya masturbasi.

Bagi saya sah-sah saja jika seseorang yang sudah punya partner lalu melakukan masturbasi. Perempuan yang orgasme secara teratur bersama partnernya maupun masturbasi biasanya lebih bahagia dan tidak mudah berselingkuh dari pasangannya. Lagi pula, tidak setiap saat partner available untuk jadi “mesin seks” Anda, kan? Masturbasi adalah cara yang sehat, gratis, dan aman buat perempuan untuk memperoleh orgasme. Kenapa? Seperti yang saya sebut di atas, oxytocin yang terlepas setiap kali terjadi orgasme, membuat tubuh rileks, tenang, dan tidur lebih mudah

Banyak mitos yang saya pikir aneh yang membuat seolah-olah masturbasi adalah tindakan “kotor” terutama buat perempuan. Masturbasi bukanlah sekadar fase yang kita lakukan semasa abege atau tidak pantas lagi dilakukan saat kita sudah dewasa dan terutama saat kita sudah punya partner. Lho, memangnya kalau umur bertambah gairah seks juga habis? Masturbasi bukanlah perbuatan orang-orang kesepian yang menyedihkan, tapi tindakan penyaluran kebutuhan seks sehat yang paling aman.

Anggapan bahwa perempuan yang sering melakukan masturbasi adalah bukan “perempuan baik-baik” karena tidak bisa menahan nafsunya adalah anggapan paling konyol yang pernah saya dengar. Lelaki dan perempuan yang normal dan sehat memiliki dorongan seks yang normal dan sehat pula, tapi bagaimana menyalurkannya adalah suatu tindakan yang membutuhkan kedewasaan. Anda bisa menyalurkannya dengan berganti-ganti pasangan, atau bisa dengan masturbasi, bagi saya kedewasaan lebih ditentukan dengan cara itu. Ada juga yang bilang keseringan masturbasi bisa bikin bego, gila, buta, jerawatan, rambut rontok, atau entah apa lagi hal buruk untuk kesehatan. Padahal riset sudah membuktikan bahwa orgasme rutin baik untuk kesehatan... yah, selama dilakukan dalam porsi wajar, karena kalau masturbasi dilakukan tiap hari 3x sehari seperti makan obat sih buat saya udah kelewatan...

Hal terpenting bagi saya adalah masturbasi membantu perempuan mengenali tubuhnya sendiri. Secara teori, perempuan yang tahu bagaimana memuaskan dirinya biasanya juga lebih piawai memuaskan pasangannya, terutama untuk pasangan lesbian. Duh, secara onderdilnya sama gitu lho... Perempuan juga jadi lebih tahu bagaimana cara respons tubuhnya terhadap rangsangan tertentu . Bila sudah demikian, perempuan tersebut akan tahu bagaimana cara melakukan hubungan yang lebih memuaskan dengan pasangannya sehingga hubungan pribadi pun bisa bertahan lama. Mau tidak mau harus diakui bahwa seks memegang peran penting dalam hubungan lesbian.... yah, kalau cuma pegangan tangan aja sih, sama teman juga bisa. :)

Perempuan yang tidak pernah merasakan orgasme biasanya juga tidak memancarkan sex appeal, dan membuatnya tampak tidak menarik dan kusam di hadapan orang lain. Di mata saya, sex appeal bisa terlihat jelas dari perempuan yang memperoleh orgasme secara rutin dan sehat. Ah, seperti kisah awal saya tadi, bagaimana sahabat saya tampak berbinar memancarkan after-glow sex yang dahsyat... saya yakin dia mendapat orgasme secara teratur....

@Alex, RahasiaBulan, 2007

5 comments:

vira said...

setuju sekali. kalau badan sudah mulai terasa nggak enak, flu, cobalah untuk bermasturbasi dengan baik, untukku, it works.

Anonymous said...

oops.. gue dosis minum obat...

Anonymous said...

aku belum pernah nihh,,,gmana caranya?? apa harus pake alat?? masih kecil sihh

Anonymous said...

@Savira, hihihi... ternyata resepnya bukan buat aku aja...

@Stania, ati2 overdosis nanti keracunan lho :p

@anonymous: duh, masih di bawah umur ya? nggak boleh ngajarin di sini :)

Anonymous said...

maan..you're absolutely right,lex..klo ga dapat "jatah" dr partner berhubung partner gw kerja di luar pulau jawa, kita terpaksa dgn phone sex....and it quite relaxing....

Subscribe