Desert Hearts adalah salah satu film lesbian klasik yang hampir saya lupakan keberadaannya. Diproduksi dan disutradari oleh sutradara lesbian Donna Deitch pada tahun 1985 dengan biaya “hanya” $350,000. Film ini ber-setting pada tahun 1950-an, di mana pada masa itu jangankan lesbian, perempuan yang bercerai pun dianggap bukan perempuan “baik-baik”.
Vivian (Helen Shaver) adalah profesor berusia 35 tahun dari New York yang pergi ke Reno untuk mengurus perceraiannya. Di sana, dia tinggal di ranch milik Frances (Audra Lindley). Dan di ranch itu pula dia bertemu dengan Cay (Patricia Charbonneau), putri tiri Frances yang berusia 25 tahun. Dan mulailah benih-benih ketertarikan muncul di antara Cay yang liar dan memesona dengan Vivian yang lurus dan kaku. Well, mungkin lebih tepatnya Cay mengejar dan merayu Vivian.
Di mata saya, Desert Hearts mungkin akan lebih bagus bagi saya kalau Cay tidak memberi kesan bahwa dia mengejar-ngejar Vivian, dan Vivian dalam keadaan rapuh saat bercerai menanggapi “kejaran” Cay yang menurut saya terlalu “direct”. Mungkin akan lebih bagus kalau Vivian sejak awal menunjukkan ketertarikan yang lebih atau gimanalah. Ah, sutralah, saya kadang-kadang cerewet untuk urusan remeh seperti ini.... nggak penting juga kok sebenarnya.
Kedua aktris yang bermain di film ini bukanlah aktris terkenal, namun chemistry antara mereka begitu klop. Helen Shaver konon ditelepon Greta Garbo usai menonton film ini dan dipuji aktingnya oleh aktris senior tersebut. Helen juga pernah jadi bintang tamu dalam The L Word. Kalau tidak salah ini adalah film pertama Patricia Charbonneau dan dia sedang hamil anak pertamanya saat syuting film ini. Desert Hearts juga diangkat dari novel Desert of the Hearts karya Jane Rule.
Sundance Film Festival 1986 juga memberikan penghargaan Honorable Mention untuk Desert Heart. Dan beberapa penghargaan lain juga diterima film ini serta pujian untuk Helen Shaver dan Patricia Charbonneau. Hingga saat ini, lewat 21 tahun setelah dirilis, Desert Hearts dianggap sebagai salah satu pelopor film lesbian mainstream.
Namun pujian terbesar untuk film ini jatuh pada adegan ranjang antara Vivian dan Cay. Buat saya, di antara film-film (film hetero maupun film lesbian) yang pernah saya tonton itu termasuk adegan seks paling bagus dalam film. Tunggu, maksud saya bukanlah adegannya hot menggebu-gebu atau bagaimana... tapi adegan seks yang terjadi antara Cay dan Vivian jatuh pada tempatnya secara pas. Keintiman antara dua perempuan itu membangun aura romantis, mendebarkan, dan lembut. Dan dalam fantasi saya, itulah cara bercinta yang dilakukan oleh dua perempuan.
@Alex, RahasiaBulan, 2007
Club Camilan
12 years ago
1 comments:
lex aku nyari no ini kemana2 kok gk ada ya?sumpah deh sampe keliling jkt , gak ada yg jual katanya too old. km dpt dimana?
Post a Comment