*spoiler alert*

High Art termasuk kategori film “suram”. Dirilis pada tahun yang sama dengan Gia, tahun 1998, menjadikan tahun ini semacam tren "lesbi mati karena narkoba". Film ini sudah lama saya tonton, rasanya masih zaman VCD dulu. Tapi waktu saya browsing di mangdu beberapa minggu lalu, saya melihat film ini di salah satu konter.

Salah satu alasan saya menonton film ini adalah aktris-aktrisnya. Radha Mitchell dan Ally Sheedy. Radha Mitchell adalalah aktris Australia yang sebelumnya pernah berperan sebagai lesbian dalam film indie Australia, Love and Other Catrastrophes. Kariernya di Hollywood bisa dilihat dalam film seperti Melinda and Melinda dan Silent Hill. Dalam High Art dia berperan sebagai Sydney, editor di majalah fotografi.

Sementara Ally Sheedy adalah aktris remaja tahun 1980-an yang bermain dalam film populer seperti St Elmo's Fire dan The Breakfast Club. Dan Ally Sheedy layak mendapat acungan jempol dalam High Art. Saking seriusnya berperan sebagai pecandu narkoba, konon Ally Sheedy keterusan mengalami ketergantungan obat tidur akibat perannya di film ini.

Film dimulai ketika suatu hari atap apartemen Syd bocor dan kena rembesan air dari lantai atas. Jadilah Syd harus ke apartemen tetangganya di atas dan bertemu dengan Lucy (Ally Sheedy), fotografer terkenal yang gemar berpesta narkoba dengan kekasih dan teman-teman lesbiannya. Terpesona melihat hasil foto Lucy, Syd akhirnya bekerja sama dengan Lucy untuk majalahnya.

Meskipun sudah punya kekasih pria, Syd tidak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada Lucy dan menerabas garis batas pekerjaan sehingga mereka pun tidur bersama. Saya agak lupa, tapi seingat saya ini termasuk film dengan adegan ranjang yang lumayan bagus, mungkin saya perlu mencari VCDnya lagi untuk menyegarkan ingatan saya :). Sepanjang film, sebenarnya kita sudah bisa merasakan akhir yang buruk untuk mereka, apalagi saat Lucy memutuskan untuk memilih narkoba dibanding Syd.

Well, apa pun endingnya... secara garis besar High Art film yang bagus karena digarap serius oleh sang sutradara dan aktris-aktrisnya yang meskipun bukan aktris ngetop, tapi menampilkan akting yang membuat kita percaya.

@Alex, RahasiaBulan, 2007

1 comments:

russky said...

gw pernah nonton ni pelem setelah susah payah bongkar2 mangdu hehehe..
filmnya emang suram..terutama pas uda akhir2 gt..tapi gw ga nyangka lucy bakal mati.
setelah nonton pelem ni perasaan gw jadi ga enak n gw rada sebel aja..tapi bagus siy felmnya..lebih bagus lagi kalo tokohnya ga ada yang mati hehehe
btw..adegan ranjangnya 'biasa' aja ko. ga yang heboh kayak l word or bound.tapi romantis ajah hehehe

Subscribe