Caramel (dalam bahasa Arab: Sukkar Banat), adalah film panjang pertama dari sutradara asal Lebanon, Nadine Labaki. Film ini ditayangkan pertama kali pada tanggal 20 Mei 2007 di Cannes Film Festival dan menjadi nominee untuk penghargaan Caméra d'or. Selain mendapat banyak pujian di Cannes, Caramel juga masuk nominasi film asing terbaik pada Piala Oscar 2008. Film hanya dengan budget 1,6 juta dolar ini berhasil meraup pendapatan sebesar 12 juta dolar dari seluruh dunia.

Nadine Labaki sang sutradara juga menjadi pemeran utama dalam film ini. Ia berperan sebagai Layale, karyawan salon yang menjadi selingkuhan pria beristri. Saking cinta butanya pada lelaki beristri, dia tidak melihat ada lelaki baik, polisi tampan yang jatuh hati padanya Di salon itu juga ada Nisrine (Yasmine Al Masri), perempuan yang tidak perawan lagi dan akan menikah dengan lelaki muslim, dan berusaha mencari cara supaya calon suaminya tidak tahu tentang ketidakperawanannya. Ada pula Rima (Joanna Moukarzel), yang lesbian dan naksir dengan pelanggan tetap salonnya. Selain mereka bertiga ada Jamale (Gisele Aouad), janda parobaya yang mati-matian berusaha mempertahankan kemudaannya, dan Rose (Siham Haddad), penjahit tua yang tak pernah menikah dan tinggal dengan kakak perempuannya Lily (Aziza Semaan).

Perempuan-perempuan perempuan beragam usia dan masalah berkumpul dan bersahabat di salon kecantikan bernama Si Bella. Bersetting di Beirut, namun Labaki sama sekali tidak menampilkan wajah politik dan perang di Lebanon tapi bercerita tentang pahit-manis cinta dan kehidupan yang dihadapi lima perempuan di sini. Cinta terlarang, tradisi yang mengekang, tekanan seksual, usia tua, dan hasrat yang bertabrakan dengan tanggung jawab merupakan persoalan-persoalan yang mereka hadapi.

Layale yang tadinya mati-matian mencintai lelaki beristri itu dan sebagaimana harapan hampir semua selingkuhan, ia pun berharap si lelaki mau meninggalkan istrinya demi dia. Namun akhirnya ia terbuka matanya saat bertemu dengan perempuan yang menjadi istri sang lelaki.. Demi tradisi kolot, Nisrine kemudian memutuskan untuk menjalani operasi selaput dara agar dia bisa tetap perawan di malam pertama. Sementara Rima yang lesbian mendapatkan celah-celah cinta dari seorang pelanggan perempuan yang selalu mampir ke salon untuk cuci rambut hanya dengannya.

Film ini terasa amat perempuan, hangat dan lembut, selembut judulnya. Karamel di sini merupakan campuran gula, air, dan perasan jeruk yang dipanaskan. Hasilnya selain enak dimakan, karamel yang lengket seperti permen karet juga digunakan untuk me-wax bulu tubuh, dan percayalah diwax itu menyakitkan. Karamel juga menjadi metafora dalam film ini, bagaimana rasa pahit, manis, asam, dan sakit karamel itu juga menjadi rasa kehidupan. Dan lengketnya karamel juga seperti ikatan persahabatan kelima perempuan ini.

Dalam film berbahasa Arab campur Prancis ini, Nadine Labaki menampilkan gambar-gambar yang realistis namun manis. Sebagai bekas jajahan Prancis, tidak heran jika bahasa Prancis masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari di Lebanon. Kisah-kisahnya pun sederhana tapi perempuan banget. Dengan indah, ia menyelipkan keindahan beragama di era modern
Beirut, di mana penganut Kristen dan Muslim hidup damai dan bersahabat. Banyak orang yang salah kaprah dengan menganggap Lebanon sebagai negara Islam, padahal hampir 40% penduduk di Lebanon adalah penganut Kristen.

Tidak seperti sutradara-sutradara Arab lainnya, Labaki yang sebelumnya dikenal sebagai sutradara video klip ini, adalah keunikannya dalam menyentuh isu-isu yang tidak dilirik dalam film-film Timur Tengah. Biasanya film-film Arab menampilkan isu agama, politik, perang, perempuan tertindas, dan semacam itu, tapi Caramel menunjukkan kekuatan dan keindahan perempuan melalui pergolakan emosi dan jatuh bangun perasaan yang mereka rasakan.

@Alex, SepociKopi, 2008

4 comments:

Anonymous said...

Perempuan...hmmmhh...mahkluk yang diciptakanNya yang dari ujung kaki sampai ujung rambut, memiliki dan menebarkan keindahan, wangi bunga-bunga cinta dan kasih, kelembutan dan MISTERY...
Pernah kesentrum listrik tegangan tinggi.? Nah, seperti itulah rasanya saat menyentuh dan merasakan tubuh dan cinta mereka, perempuan....

kaca piring said...

aku percaya perempuan adalah mahluk indah yg serba bisa, pokoknya heibat! Dalam gelap pun mereka mampu melihat, dalam keseharian kesempurnaan adalah segalanya, thats why i love woman.

Anonymous said...

perempuan memang mahkluk terindah yang pernah diciptakan oleh Tuhan :)

Anonymous said...

nonton film ini waktu dinas luar kota. iseng nyari dvd bwt tontonan, soalnya disitu g ad hiburan....bosaaaaaaaan! eh nemu dvd ini, udh berasa aj film ini ada cerita lesbiannya walopun dikit. pergi belinya sama tmn str8, so agak disamarkan gitu d belinya. alhasil...jadinya beli dvd2 komedi romantis lain bwt "menyamarkan" apa yg sbnrnya yg mw dibei. cape d. beli dvd g penting cuma krn g pengen kentara keliatan beli dvd ini. hhhhhhggggggghhhhhhhhhhh
oya....berhubung dvdnya bajakan... NO SUBTITLE.... so jalan ceritanya cuma dikira2 aj. cape hati nontonnya....

Subscribe