"Aku yang pegang!" "Nggak! Aku yang pegang!" Huaaahhhhhhhh. Mommyyyyy... Tanteeeeeeeeeeeee.... "Kucay, itu anak-anak berantem lagi." Saya melirik capek ke arah si sulung dan bungsu yang sedang rebutan remote control audio system di kursi belakang mobil. "Sini, remotenya biar Tante yang pegang. Tante jadi bosnya." "Nggak boleh, aku yang pegang!" "Sini, kasih ke Tante, kalau nggak kita nggak bakal dengerin lagu nih." "Music time...," kata si bungsu. "Ayo sini, kasih remote-nya." Dengan berat hati dan sedikit paksaan, akhirnya remote itu berhasil dipindahtangankan. Lagu pun melantun dari radio di mobil, sementara Lakhsmi menyetir mobil dengan konsentrasi penuh. "Cay, beli martabak yuk buat ngemil ntar malam," kata Lakhsmi ketika melewati gerobak penjual martabak. "Ogah ah, Cay, nanti aku endut..." Padahal dalam hati Lakhsmi tahu saya takkan pernah bisa menolak tawaran martabak karena itu adalah makanan favorit saya sejagad raya. "Yakin nggak mau martabak?" ulang Lakhsmi ketika melewati tukang martabak lain. "Hihihi, ya udah beli deh, Cay." Ajakan yang diulang berarti lebih baik dituruti daripada besok saya harus muter sampai entah ke mana karena dia ngidam martabak. :) Mobil pun diparkir di samping gerobak martabak. Setelah memesan, saya kembali ke mobil dan menunggu di dalam. Baru tenang sebentar anak-anak sudah bermain dengan ban pelampung untuk renang di kursi belakang. "Itu kenapa bisa ada ban, Cay?" "Minggu kemarin kan mereka berenang. Lupa? Hehehe, bannya belum diturunin." Si sulung dan bungsu ketawa cekikikan sambil bergantian memakai ban pelampung. "Hari ini capek banget ya, Cay," kata saya sambil bersandar nyaman di kursi penumpang mobil. "Seharian di luar sama anak-anak. Napasku mau putus jagain si bungsu yang tadi hampir loncat keluar dari mobil troli di Carrefour." Lakhsmi tertawa mengelus kepala saya. "Napas dulu, Cay." Saya jadi ikut tertawa. Lakhsmi tersenyum nakal, dan bertanya, "Cay, kamu mau..." Sebelum Lakhsmi menyelesaikan kalimatnya saya sudah menyela, "Nggak. Cuma mau kamu. Dan jangan nanya pertanyaan oon ya." Hahahaha... kami berdua tertawa ngakak. Lakhsmi sering mengajukan "the question", yang nggak bosan-bosannya dia tanyakan, dan nggak bosan-bosannya saya jawab dengan jawaban yang sama. Mendadak mobil terasa bergoyang. Menengok ke belakang, ternyata si bungsu sudah loncat-loncat di jok mobil. "Sayangku, jangan loncat-loncat nanti kejeduk..." Hhhhh... Lakhsmi hanya nyengir melihat saya panikan begitu, dan si bungsu pun patuh. Sejenak. Karena kemudian bersama si sulung mereka sudah main peluk-pelukan. "Cay, martabaknya udah selesai tuh..." Saya pun turun dari mobil dan mengambil martabak. Belum sempat saya duduk, si bungsu sudah berteriak, "Aku mau martabak, Tante." "Aku juga," imbuh si sulung. "Nanti ya di rumah..." "Horeeeeeeeee, martabak!!!" Di radio terdengar lagu favorit kami berempat. "Yuk, semuanya nyanyi...," kata Lakhsmi. Dan melajulah mobil diiringi nyanyian dengan nada melenceng ke sana kemari. "I just wanna say I love you. Ijustwannasayiloveyou. I just wanna say I love youuu...." @Alex, RahasiaBulan, 2008 |
Club Camilan
12 years ago
8 comments:
Huwehehehe..
Aku suka deh kalo Ibu cerita tentang adek2 ...and I dont wanna miss a thing.. :D
"nggak, cuma mau kamu..."-nya boleh saya pake ya.
salam kenal ^-^
this story makes me smile...inget kemarin sore di rumah sepulang kantor, anak2 dan keponakan rebutan memeluk diriku..ini mamiku (kata keponakanku)..bukan ini mamiku(kata anakku)..nah lo..
kangennnnnnnnnnnn
kangennnnnnnnnnnnnnnn
kangennnnnnnnnnnnnnnnnnn
kangen anakku ah.
utanujan
wek... itu laguku juga euy...
@picank, aku jg suka nulis kek gini...
@luna, silakan. tp jgn dipake ke aku atau lax ya :))
@gendis, hueheheh, anak2 jg sering godain aku dan mommynya spt itu.
@ujan, uuuh... kangen kamu juga. doaku selalu bersama km dan anakmu :)
@millatza, :)
@mata hati, aih, ngaku2, itu kan lagu melly :p
nggak berani lah, yang sudah damai biarlah damai. :p
sudah nyobain martabak manis barito?or martabak asin plus tahu slawi yang di pancoran belom?
yummy...
Post a Comment