Jerry: Hello. I'm looking for my wife. Alright. If this is where it has to happen, then this is where it has to happen. I'm not letting you get rid of me. How about that? This used to be my specialty. I was good in a living room. Send me in there, I'll do it alone. And now I just... I don't know...but our little company had a good night tonight. A really big night. But it wasn't complete, it wasn't nearly close to being in the same vicinity as complete, because I couldn't share it with you. I couldn't hear your voice, or laugh about it with you. I missed my wife. We live in a cynical world, and we work in a business of tough competitors, I love you. You complete me. And I just... Dorothy: Shut up. Just shut up. You had me at hello. Gara-gara beradegan halo-halo mirip begitu dengan Lakhsmi, beberapa hari terakhir ini saya menonton adegan film Jerry Maguire tersebut berkali-kali. Adegan tersebut merupakan salah satu dari beberapa adegan romantis dalam film yang saya sukai. Saya selalu suka film-film romantis. Bodoh ya? Huehehehe... saya ternyata jenis perempuan yang gampang ditipu dengan konsep happy ending, romantisme berlebihan, dan cinta sejati dalam balutan komersialisme. Tapi bukankah itu yang dicari oleh kebanyakan orang? Manusia selalu bertanya dan mencari jawaban akan makna cinta. Kenapa begini, kenapa begitu. Sekali lagi saya menemukan jawaban-jawaban atas pertanyaan itu dalam kisah-kisah fiksi yang tersaji di layar lebar atau buku-buku. Saya lupa siapa yang bilang, "Semua yang perlu saya pelajari bisa saya dapatkan dari cerita fiksi." Yah, saya termasuk manusia kategori itu. Saya dibesarkan dengan romantisme berlebih produk Hollywood, Bollywood, dan Mandarin. Dan ilmu-ilmu yang saya pelajari dari produk-produk tersebut memengaruhi cara berpikir saya. Ya.Ya.Ya. Saya ternyata cetek. Hahaha. Pertemuan. Jatuh cinta. Persahabatan. Perselingkuhan. Perceraian. Perpisahan. Akhir yang bahagia. Tidak pernah ada jawaban eksak tentang hal-hal tersebut, bila muncul pertanyaan, "Kenapa dan Bagaimana?" Tapi dari produk film dan buku tersebut saya belajar bahwa kau tahu siapa yang menjadi the one dalam hidupmu. Kepada orang yang menjadi tempatmu pulang. Cinta datang dan pergi. Ada orang yang cuma lewat begitu saja. Ada orang yang mati-matian kautarik masuk ke rumahmu tapi rasanya dia selalu tidak pas dan canggung, seakan dia bukan kepingan puzzle yang kaucari. Namun sekali dalam seumur hidupmu kau menemukan dia. "The one." Inilah yang dijual oleh pihak-pihak produsen. Siapa pun yang bisa membungkus cinta dalam kemasan dan menjualnya ke supermarket akan jadi orang yang mahakaya. Cinta oh cinta. Tidak kok, saya tidak jadi sinis. Kita sudah hidup di dunia yang sinis. Janganlah membuat diri kita luntur dan terseret dalam konsep kesinisan itu. Karena sesungguhnya orang sinis adalah orang romantis yang patah hati. Kini saat memasuki umur sekian, saya sudah berbeda memandang cinta. Cinta bukan lagi semata soal perasaan. Bukan lagi soal keinginan. Bukan lagi soal romantisme. Buat saya, kini cinta adalah tentang orang yang diajak berbagi hidup. Orang yang bisa diajak berbagi kemesraan bahkan bisa membuatmu orgasme tanpa perlu bersentuhan (ini bukan dalam konteks cyber/phone sex ya :p) Orang yang setelah kaurontokkan segalanya tetap menjadi orang yang selalu bisa jadi sahabatmu dan menjadi tempatmu bersandar. The One adalah saat Jerry menyadari bahwa keberadaan Dorothy membuatnya merasa lengkap. The One adalah saat Harry dan Sally jatuh cinta dalam When Harry Met Sally, dan mereka sadar bahwa mereka ingin segera membagi hidup mereka bersama. Saya tidak melihat letupan-letupan perasaan dan kegirangan berlebih karena cinta yang membuat jungkir balik. Mereka hanya menjadi diri mereka sendiri dan menemukan kepingan puzzle yang membuat mereka lengkap. Sebagaimana saya menemukannya dalam diri Lakhsmi. Look, I guarantee that we'll have tough times. And I guarantee that at some point, one or both of us will want to get out of this thing. But I also guarantee that if I don't ask you to be mine I'll regret it for the rest of my life. Because I know in my heart, you're the only one for me. -Runaway Bride @Alex, RahasiaBulan, 2008 |
Club Camilan
12 years ago
8 comments:
:)
Nggak berhenti tersenyum membaca tulisan ini.
Ingat adegan hello yang kita lakukan waktu itu. So sweet. Tulisan ini juga very sweet. Jadi ingat perkataan Plato: "at the touch of love, everyone becomes a poet."
Kalau aku mendadak ngalahin Joko Pinurbo atau Goenawan Mohammad itu pasti karena kamu, Sayang. Hahaha.... :))
*Lakhsmi
Cayaaaangggg, di mataku kamu udah ngalahin GM dan Jokpin. :p
Adegan hello-nya manis banget, babe. Suer! Ehm, kepingin ceritain ke seluruh dunia tapi malu, hihihi. Nanti dijambak orang gara2 terlalu mengumbar kemesraan... =))
Cahabat2inta yang apa adanya dan memang sudah seharusnya ada,merupakan romantisme yang selalu saya angankan..Lex.Ikut bahagia,memiliki sahabat-sahabat yang memperoleh karunia telah mendapatkannya.Best wishes 4 you both,Lex 'n Lax.
Orang sinis adalah orang romantis yang patah hati?
Huwehehe.. Bisa aja BuCan :)
cinta itu akarnya telah menembus bumi ya lex... indah.
ujan
not a puppy love, tp kecocokan emosional bgitu..? :)
salam kenal Alex&Lakhsmi :D
'nanda*
@azel circle, thanks atas wishnya
@picank, makanya aku nggak boleh patah hati, nanti jadi sinis :p
@ujan, makasih atas siraman doamu, sis. dia juga membantu akar itu makin kuat
@nanda, salam kenal juga
"makanya aku nggak boleh patah hati, nanti jadi sinis :p"
Sebenarmya BuCan pengen bilang kalo BuCan romatis ya? :D
Aku percaya... Percaya...!
Post a Comment