11:19 PM

Stuck With Me Forever

Posted by Anonymous |

*Peringatan: Membaca tulisan ini dapat menyebabkan mual, diabetes, dan gangguan pencernaan.

“Kamu di mana?”
“Di jalan,” jawab saya.
“Kok sepi?”
“Iya, lagi sepi,” jawab saya asal.
“Kalau di jalan kok nggak ada suara kendaraan? Bahkan suara angin aja nggak ada?”
“Aduh, udah ya, aku di jalan nih.”
“Kamu nggak di jalan nih, terlalu sepi.” Lakhsmi berkeras. “Kamu lagi sama siapa sih?”
“Udah ya, lagi di jalaaaan nih, Cay...”
“Yasud.”

Mengenal partner, saya tahu dia masih belum puas mendengar jawaban saya, secara saya memang belum di jalan karena saya sebenarnya masih di parkiran motor. Tapi karena saya sudah pamit pulang sejak sepuluh menit sebelumnya, saya malas menjelaskan kenapa saya masih nyangkut di parkiran dan belum di jalan juga. Saya malas menerangkan bahwa saya mesti mengambil bungkusan bakso dari rekan kerja saya dan mesti berbasa-basi sejenak dulu dengan pemberi bakso itu.

Pemikiran bahwa saya akan lebih cepat jalan dengan bilang saya sudah di jalan dan tak perlu menjelaskan perihal bakso tersebut ternyata salah besar. Hahahaha....

Lima belas menit kemudian hape saya bergetar lagi. Kali ini saya sungguhan sudah di jalan. Sebelum Lakhsmi mengucapkan Halo, saya sudah menjawab, “Udah mau masuk parkiran nih.”
“Aku jemput kamu nih. Udah di depan apartemen.”
“Hah?”
“Iya, buruan!”

Ampun deh! Saya buru-buru memarkir motor dan bergegas masuk. Melihat wajahnya yang nyengir nakal, saya langsung ketawa ngakak, “Cay, kamu tuh yaa... pasti mikir macam-macam, ngira aku bawa cewek ya di kamar sampai dijemput segala.”
“Iya, soalnya tadi tuh sepi banget. Aku nggak percaya kamu di jalan. Latar belakang suara kamu terlalu hening, seperti lagi di kamar.”
“Hahaha, untung kamu tadi papasan sama aku lengkap dengan jaket dan helm tukang ojekku yang nggak keren banget itu, sambil nenteng tas kerja.”
Saya pun kemudian menjelaskan perihal bakso dan blablabla, seperti yang sudah saya tulis di atas.

“Cay, you’re adorable when you’re jealous. Cemburuan kamu yang kali ini lucu cute gitu.”
“Menyebalkan!”
“Aku tuh cuma sama kamu, beb. Nggak ada cewek lain. Buat tidur aja, aku nggak ada waktu, apalagi buat selingkuh. Capek, Cay. Kamu tahu akulah, aku nggak bakal hidup tenang kalau selingkuh. Bisa-bisa aku kena stroke lalu mati.”

Tanpa dinyana, Lakhsmi berkata, “Sayang, aku bisa mati tanpa kamu.”
“Ouch, babe, kamu tuh hidupku. Dan aku nggak bakal bisa hidup dalam dunia tanpa kamu."
“Aku cinta kamu, Say. Dan plis kamu jangan mati. Kalau kamu mati, aku juga mati, Kasihan anak-anak.”
“Beb, aku nggak akan pergi ke mana-mana. You're stuck with me. Forever.”
"Stuck like a glue."
Kalau udah kayak gini ya, bawaannya mau peluk-pelukan dan cium-ciuman selama-lamanya deh. Hehehe...

"Kamu tau nggak sih, Cay? Jatuh cinta tuh hal yang mudah. Kamu dan aku pasti tahu benar hal itu. Tapi cinta nggak pernah cukup buat menjadikan dua manusia bisa bersama. Yang kita punya lebih dari itu. Ada ikatan di antara kita yang tidak bisa dihancurkan oleh jarak, waktu, atau orang ketiga. Kayak Edward dan Bella gitu deh, babe.
“Mulai deh kamu ngutip-ngutip si Edward...”
“Sayang, kamu tahu nggak sih seberapa pentingnya kamu buat aku? Bisa nggak kamu membayangkan sebesar apa cintaku padaku? Kamu tuh hidupku, dan jika ada selamanya di dunia ini, aku berjanji untuk mencintaimu setiap hari untuk selamanya.”
"Cintai aku seperti Edward mencintai Bella?"
"Selalu. Selamanya..."
Hihihi, Lakhsmi bisa muntah darah sebentar lagi kalau saya lanjut tentang obsesi saya terhadap Mas Edward dan Dik Bella dalam Twilight Saga. Dan jika kamu tidak tahu apa sih Twilight ini, mungkin selama tiga bulan terakhir kamu hidup di kerak bumi.

Tapi, babe, kalau nggak ngutip tuh buku nggak sah nih tulisan kali ini. Aku ngutip Eclipse ya... “Jikalau yang lain-lain lenyap, tapi kau tetap ada, aku akan tetap ada; namun jikalau yang lain-lain bertahan, tapi kau lenyap, jagat raya akan berubah menjadi tempat yang asing. Dan aku tahu tanpa siapa aku takkan bisa hidup.”

@
Alex, RahasiaBulan, 2008
PS: Cay, tolong jangan kepret aku pake sarung kamu itu ya sehabis baca ini, mwuah. Iya, iya, tulisannya memuakkan, kayak makan dua loyang martabak manis sekaligus... hihihi.

11 comments:

Anonymous said...

Gdubrakk.. Ugh... Praaannkk.. Aduh.. Bhugh... *Benjol*

Sumpe deh GOMBAL BANGET tulisan kali ini :D

Anonymous said...

Buset ya beib, tulisan kamu bisa jadi kayak gini tanpa aku edit. Gara-gara aku lagi bobo niy jadi nggak bisa kusunting tulisanmu. Berantakan amat... boleh kuedit ya? Boleh yaaaa? Gatal niy tangan... :)) Janji, nggak kubuang kata-kata yang manis, tapi cuma ngerapiin kalimat2nya yang nggak patuh pada peraturan EYD. Bacanya gak enak, kejeduk-jeduk gitu... :)) Biar tulisannya tambah bikin aku klepek-klepek.

Anyway, intinya, tulisannya sweet as usual. Yang baca bisa langsung kena diabet dan tet butuh suntikan insulin. Mwuah! Love you and definately love all your writings (yang tulisan2 tentang aku aja hihihi).

*Lakhsmi

Anonymous said...

Hahahaha, you are my editor, Lakhsmi cayang... edit aja sana :))

Semalam aku lagi mabuk kepayang sama kamu, jadi nggak fokus. (Tetap cari alasan gombal deh, hihihi)

Anonymous said...

Hihihi, Kak Alex romantisnya nggak nahanin. ^.^

De Ni said...

Hehehehehehe
Sumpah romantis banget

Anonymous said...

lucu aja, ada kesan LOMANTIS NA dikit walupun yahhhhhhhhhhhhhh dikit LEBAY.... :p

Azel Circle said...

Kalo nggak bikin ngiri nggak puassss ,ya, Lex n Lax...????
Ha ha ha,dapet Romantis Award,deh..

Ms. Grey said...

Bener kata Azel, Alex Lakshmi kalo ga bikin iri yang masih jomblo, ga puassss....

Azel Circle said...

Ayooo...cari pasangan,yuk,Grey..
(Emang Lex n Lax aja yang bisa romantis2an).Ha ha ha....

Anonymous said...

ayo, sana semua cari pacar! go out, have a date, malam minggu nih...

hueheheh... aku tau kok tulisan ini lebay banget, sampe aku mesti minum teh pahit biar nggak mual sendiri, :))

Anonymous said...

haha, baca tulisan ini bikin senyum-senyum sendiri sampai ngakaks-ngakaks... Lam kenal ya ka' Lex n ka' Lakhs...
*Ay_new arrival

Subscribe