Tadi pagi saya dan partner menonton preview film Twilight. Film ini baru beredar secara resmi di Indonesia tgl 2 Desember 2008, tapi yang fans berat bisa midnight show malam ini tanggal 29 November. Kalau saya sih, sudah kalap menunggu film ini sejak diputar di Amrik 21 November minggu lalu. Melihat bagaimana Bella dan Edward saling jatuh cinta membuat saya jadi luluh, lemas, dan konsentrasi penuh pada layar bioskop. Saya dan Lakhsmi terpaku pada layar dan nyaris tidak sempat komentar saking otak kami penuh banget dengan cintanya Bella dan Edward ini.

Oke, oke, mungkin masih ada yang tinggal di hutan belantara selama setahun terakhir jadi nggak tau saya ngomong apa. Twilight merupakan novel yang ditulis oleh Stephenie Meyer dan terbit pada tahun 2004, yang sejauh ini sudah dibuat tetralogi. Twilight, New Moon, Eclipse, Breaking Dawn. Ceritanya tentang remaja 16 tahun bernama Bella Swan yang jatuh cinta pada Edward Cullen. Masalahnya adalah Edward bukan manusia biasa, melainkan vampir.

Selama berbulan-bulan saya sudah merecoki semua orang dengan novel ini, tak terkecuali Lakhsmi. Hihihi... Sayang, kita tuh Edward dan Bella banget. Itu yang selalu saya katakan padanya. Kalau ada pertanyaan “Kenapa sih saya dan Lakhsmi masih bersama-sama sampai saat ini?” Baca aja Twilight dan kamu pasti ngerti. Nggak usah nunggu sampai 5 tahun pacaran untuk bisa menjawabnya... hahaha.

Balik ke filmnya. Film ini dibuat dengan bujet hanya 31 juta dolar untuk buku yang menghebohkan ini. Tidak banyak teknologi khusus seperti Harry Potter atau LOTR atau aktris-aktris ngetop sebagai pemerannya karena awalnya Twilight adalah film yang tidak dilirik perusahaan film raksasa. Saya suka sekali Kristen Stewart dan Robert Pattinson yang berperan sebagai Bella dan Edward. Ini merupakan lompatan karier terbesar bagi mereka berdua. Kristen Stewart pernah jadi anak perempuan Jodie Foster yang tomboi dalam The Panic Room. Sementara Robert Pattinson adalah Cedric Diggory dalam Harry Potter and the Goblet of Fire.

Kristen Stewart menampilkan Bella yang gelisah, kuper, dan bingung saat pertama kali harus pindah ke kota dan sekolah baru. Robert Pattinson juga sukses menjadi Edward oh Edward yang awalnya tampak tegang selalu dan makin lama makin santai dan rileks. Pertama kali lihat wajah Edward sih agak aneh gitu, tapi lama-lama saya sudah menganggap dia sebagai Edward beneran. Wuih, apalagi pas adegan di hutan.


Tokoh-tokoh vampir lain, terutama vampir perempuannya juga memiliki karakter kuar. Victoria, sang vampir jahat juga akan saya nantikan jika nanti film lanjutannya, New Moon, dibuat. Alice juga kelihatan cantik, Rosalie tampil dingin bagai es dan keduanya cocok banget dengan peran mereka.

Oke, tadinya saya agak ilfil dengan pemilihan Taylor Lautner sebagai Jacob, tapi tenyata pas di layar dia not bad kok. Apalagi pas adegan dia dipelototin sama Edward gara-gara Jacob berani “mendekati” Bella. Saya langsung berteriak, “Patahin! Patahin aja kakinya si Jacob...!” Hahaha, terpengaruh gituuuu... norak deh gue.

Selain filmnya yang setia pada novelnya, soundtrack filmnya juga keren bangeeet. Dan Robert Pattinson nyanyi dua lagu dalam soundtracknya. Pas adegan dansanya, waduh, saya hampir pingsan saking irinya dan langsung pegangin tangan Lakhsmi karena saya jatuh cinta sama Edward.

Film ini disutradari oleh sutradara perempuan Catherine Hardwicke dan ditulis skenarionya oleh Melissa Rosenberg. Produser film ini Summit Entertainment berhasil meraup untung besar dengan pemasukan box office 69,5 juta dollar pada minggu pertama pembukaannya. Melalui Twilight, dia menjadi sutradara perempuan dengan penghasilan box-office terbesar. Film ini langsung menggeser kedudukan Quantum of Solace yang cuma bertahan satu minggu di posisi pertama. Dan menyesalah eksekutif-eksekutif film yang kebanyakan lelaki berjas di Paramount Pictures, yang tadinya mau memutilasi habis-habisan cerita untuk film Twilight ini, namun ditentang oleh Stephenie Meyer, karena menurut mereka, “Siapa sih yang mau nonton film cewek abege yang jatuh cinta sama vampir?”

Maverick, perusahaan hiburan milik Madonna melihat potensi novel ini untuk menimbulkan histeria massa terbesar setelah Harry Potter dan memutuskan untuk membeli hak filmnya pada tahun 2004. Dan bisa dibilang inilah era kebangkitan perempuan dalam film Hollywood. Filmnya diangkat dari novelis perempuan, ditulis skenarionya oleh perempuan, disutradarai oleh perempuan, dieditori oleh perempuan. Bukunya sendiri sudah beredar sebanyak 25 juta eksemplar dan diterjemahkan ke 37 bahasa serta menimbulkan histeria bagi jutaan perempuan berusia 12-45 tahun. Mengutip kata Edward, "You can google it if you want."

Apa sih hebatnya Twilight? Apa yang membuat bahkan Barack Obama saja mengatakan bahwa dia juga ikut membacanya. Padahal ini cuma kisah cinta kacangan yang ditulis oleh ibu tiga anak dari Arizona Amerika Serikat, yang penganut agama Mormon yang taat pula. Beneran kok ceritanya roman nggak penting, tapi cara Stephenie Meyer menampilkan cinta yang sensual tanpa seks itulah yang membuat para pembaca tambah berdebar-debar, sampai menahan napas. Di filmnya, kobaran ini tidak sedahsyat dalam buku, namun tidak bisa dibilang gagal pula. Pas, tapi kurang. Kurang puas rasanya mendengar ungkapan-ungkapan cinta Edward pada Bella. Yah, yah, I'm a romantic fool.


Cinta. Patah hati. Kebaikan. Kejahatan. Manusia. Iblis. Itulah inti Twilight. Sebagai manusia kita akan terhubung dengan kejadian-kejadian dalam novel ini dengan komentar, “ya ampun ini gue banget ya!”

Siapa pun orang yang pernah jungkir-balik karena cinta, pasti akan ngerti buncahan perasaan Bella dan Edward dalam Twilight. Bagi yang pernah patah hati karena cinta, pasti akan langsung “kena” ketika baca New Moon. Bagi yang pernah merebut kembali pacarnya atau mencintai milik orang lain, pasti akan nyambung saat baca Eclipse. Terlebih lagi buat pembaca perempuan, ditambah bumbu cinta terlarang, hm, makin klop kan untuk pembaca lesbian?

Meskipun “terlahir” sebagai predator paling berbahaya di muka bumi, Edward dan keluarganya tidak berburu darah manusia, mereka hidup dengan darah binatang. Yang kalau diibaratkan, mereka adalah keluarga vegetarian. Dan mereka harus banyak melakukan kontrol diri untuk bisa menahan nafsu monster dalam diri mereka. Sama seperti manusia. Saat sudah punya pasangan, begitu besar kendali yang harus kita terapkan bagi diri kita kalau kita tidak mau “membunuh” pasangan kita. “Control your thrist.” Begitu banyak makanan di luar sana yang memohon untuk dicicipi, tapi pada akhirnya yang membedakan kita dari monster adalah kemampuan kita mengendalikan diri.

Eniwei, film sepanjang 121 menit ini bergerak dengan lambat di saat adegan roman dan bergerak cepat di saat adegan-adegan aksi. Jika kamu fans novel Twilight, film ini jelas kudu ditonton! Filmnya setia dengan buku. Bodo amat deh kalau ada komentar jelek tentang film ini... tapi buat saya, ini film yang berhasil mengangkat buku ke film dengan baik. Sampai saat ini otak saya masih dipenuhi wajah Edward. Ampun deh.

@Alex, RahasiaBulan, 2008


Tulisan Lakhsmi tentang Twilight,
http://treeofheart.blogspot.com/2008/11/twilight.html

6 comments:

Anonymous said...

Puas banget nonton nih film. Gak rugi nunggu lama. Ikhlas 2 kali keabisan tiket :D

Anonymous said...

aku nggak puas masih ngidam edward nih... hihihi. Seharian dengerin soundtracknya, romantis banget lagu pas di prom itu....

Ms. Grey said...

Pengen nonton.... tapi disini nonton mahal banget, tempatnya ga asik dan selalu ga up to date.
Mungkin film ini baru bisa keluar 1-2 bulan lagi... T_T

Rie said...

I think, At some point,
Everyone dreams of finding..
An Edward.
Someone whose name you call, or whisper.
And he's right there waiting.
Someone who hums a lullaby,
And holds you close, as you drift off.
Someone who seems to just glitter, in the Sunlight,
Whose eyes are often Topaz,
Warm,
And Reassuring.
Someone who takes you to dinner,
And ignores the pretty waitress.
Someone who follows you,
Watches you always,
Secretly, Just to be sure..
You're always okay.
Someone Romantic,
Yet has a good sense of humor.
Someone Ancient, Yet Young.
Who'll save your life, No matter what.
Who cries when you're injured.
Someone who cleans out even the deadliest wounds,
However impossibly hard it may be.
Someone to take you to your prom,
Dispite your complaints,
Who teaches you to waltz,
As you stand on his feet.
Someone who just knows when it's time.
When forever really means forever.
And takes you away,
For years to come.
...

by Hatze

Udah nonton Twilight, tapi g puas. Beli DVDnya aja biar bisa ditonton berulang2 kayak si bungsu yg kecanduan nonton The Land Before Time =)

Anonymous said...

weits,.,
akuh da nntn 4 kali jg belum puas liat muka edward,
film ny bener2 ga mengecewakan,
ga jauh2 dari bukunya,.,
puas lah,.,
dan ga sabaran nunggu lanjutannya,.

dian said...

bagus banget filmnya

nonton ampe 12 kali

baca bukunya ampe 5 kali

kayaknya masih juga belum bosen deh

heeeee

emang kisahnya kayak gue banget

bahkan pas yang ke dua new moon, gue nangis-nangis gara-gara inget mantan. haaaaa

Subscribe