12:13 AM

Growing Grey

Posted by Anonymous |

“Cay, tolong cabutin ubanku, nih ada yang nangkring satu,” kata saya seraya menarik sehelai uban agar dicabut oleh Lakhsmi.
Lakhsmi yang sedang duduk di ranjang ngakak nggak keruan. “Ya, ampun, Caaaayyyy... Udahlah jangan dicabut. Bisa habis nanti rambut kamu kalau minta dicabutin ubannya.”
“Yang satu ini aja, Caaaay.” Saya masih keukeuh dan mendekatkan uban saya ke depan wajahnya. “Yang satu ini ngeganggu banget nih. Dia nangkring sendiri.”
Lakhsmi menepis tangan saya, dan menarik saya menghadapnya. Dia mencubit kedua pipi saya. “Cay, masih ada seribu uban di rambut kamu.” Mwwwuahhhh... dia mendaratkan ciuman basah di mulut saya.

Belakangan uban kembali menjadi masalah. Habis ini mungkin masalah keriput di wajah yang mulai rajin diolesi berbagai produk penahan laju penuaan.

“Halah tinggal diwarnain aja beres, kan?”
“Nggak, nggak beres. Nanti ubannya juga muncul lagi.”
“Kalau udah sadar begitu, lalu apa masalahnya?”

Iya, ya, apa masalahnya? Ubanan kan memang proses alami sebagai manusia, kenapa juga bingung?

Mungkin masalahnya adalah menjadi tua.

Tadinya saya nggak punya masalah dengan menjadi tua. Tapi kehadiran lesbian-lesbian muda di sekitar saya membuat saya berpikir. “Ya ampun, tuh cewek seumuran keponakan gue?” O-oh.

Perubahan fisik seperti keriput, uban, dan kemelaran tubuh mungkin masih bisa saya tanggung. Tapi masalah terbesar buat saya adalah kelelahan dan kondisi fisik yang tidak setangguh sepuluh tahun lalu. Yah, ibaratnya sepuluh tahun lalu, saya bisa bercinta dari pagi sampai sore lalu lanjut lagi dari malam hingga subuh dengan skor orgasme 18 kali, misalnya. Sekarang sih, bisa keram perut, patah tulang, dan nggak bangun dari ranjang seminggu kalau dipaksa begitu. Hahaha... Sungguh, sekarang begadang sedikit aja udah masuk angin. Baca buku saja sudah nggak kuat dihabiskan sekali duduk (baca komik aja nggak kelar!). Bahkan tidak jarang saya ketiduran di depan TV, tindakan yang haram banget buat saya.

Belum lagi masalah penyakit. Kolestrol tinggi, sakit kepala rutin, dan masalah pencernaan. Sekarang nih kalau saya makan siang dengan soto betawi, lalu malam ditutup dengan martabak manis, dijamin besok paginya saya akan bangun dengan kondisi kesemutan. Hahaha....

Ya, saya tahu bahwa saya sebenarnya masih dalam tahap usia masih lucu-lucunya dan keren punya buat ditaksir. Ini lebih ke masalah psikosomatis. Seorang teman menyarankan saya untuk selingkuh biar punya semangat lebih, terutama untuk membangkitkan gairah seksual di ranjang. Yaoloh, Mbak, bayangin selingkuh aja saya udah capek. Dan nggak mood. Kayaknya energi yang dibutuhkan untuk selingkuh itu lebih banyak dibanding kepuasannya. Punya pacar simpanan itu pasti akan butuh investasi perasaan, perhatian, dan juga waktu lebih buat dia, yang sejujurnya terlalu mewah buat saya. Belum lagi usaha dan energi untuk menutupi kegiatan selingkuh dari pacar, bisa-bisa saya kena stroke.

Gaul sama anak-anak muda? Aduh, sumpe deh, saya capek juga ngobrol sama anak-anak muda gitu. Contohnya di kantor. Sekretaris saya dan anak-anak baru biasanya semangat mengajak saya mengobrol di saat senggang, sampai saya hafal deh bahasan gaul terbaru. Tapi kok saya nggak konek dan berasa muda ya? Let's party ajeb-ajeb di Segarra lalu disambung dengan acara yoga pagi harinya. Hah? Udah gila apa? Bisa mati gue? Tahun lalu saat saya ke Bali bareng teman-teman malah kerjaan saya tidur melulu. Saya jadi ingat, dulu pada masa prasejarah saat dinosaurus masih menguasai bumi, diajak duduk di kafe saya bisa tahan sampai jam 2 pagi lalu lanjut kongkow-kongkow di rumah sahabat lain main mahyong sampai tau-tau udah subuh. Sekarang mikirinnya aja udah capek duluan... huehehe.

Masalah terbesar saya adalah kelelahan. Dan waktu untuk istirahat mengganti rasa lelah itu. Mungkin sudah saatnya liburan lagi. Hm, gimana cayangku? Yuk, cari tempat buat berduaan dan "tidak melakukan apa-apa" selain peluk-pelukan, makan, mandi bareng, bobo.... (Nggak usah sampe 18 kali sehari juga nggak apa-apa kan, Cayang?)

@Alex, RahasiaBulan, 2008
PS: Tidak melakukan apa-apa-nya kukutip tuh, Cay. Artinya kita tetap mesti nyari wi-fi dan berhubungan dengan dunia luar. :))

9 comments:

Anonymous said...

Tetep aja yah ada narsisnya? Wakakaka...

Ibu tuh terlalu cepet merasa tua. Mama papa aku aja yang usianya menjelang 50, gak pernah terima kalo dibilang udah tua :D

Kalo ngewarnain rambut, jangan lupa kucingnya sekalian yah?

Anonymous said...

hiks, jadi inget ibu saya, ubannya lucu, mencuat2 minta dicabut.
sehat-sehat ya (tante) Alex, semoga umurnya berkah.

uban saya ada dua lembar, dan hobinya nangkring narsis diantara rambut item lain..

Azel Circle said...

Jangan mikirin uban,apa lagi mikirin kulit yang berwiron,Lex..
Ayolah honeymoon lagi ma Laks,di tanggung umur mundur lima tahun lagi (gak usah banyak-banyak,he he he)

Anonymous said...

Lex,

Aku suka tulisan tentang kamu dan Lakshmi.
Pernah nulis tentang pertemuan pertama kalian ato tentang pertengkaran2 kecil? If it is not too much to ask :D

Anonymous said...

Sayang, aku capek bukan karena udah tua, tapi karena kesibukan yang nggak kunjung berhenti. Dulu waktu masih muda, apa sih kesibukan kita? Tenggak vitamin lalu kembali beraktivitas: ngantor, ngurus anak, nyetir, membaca, menulis, fitnes, berdua-duaan, dan juga... diskusi gila-gilaan kita berdua yang menghabiskan waktu minimal dua jam tiap hari. Hehehe... that's what I call a day.

Anonymous said...

@picank, tetap narsis ya? tulisan ini dibuat krn tulisan yg sebelumnya bikin aku ketiban banyak fans sih. :))

@luna, ouch, jgn panggil aku tante dong... perih banget dengernya hehehe.

@azel, iya nih mau honeymoon lagi, hanya untuk bercinta gila2an, hahaha, sampe pinggang patah.

@gravity, pertengkaran kecil sih nggak penting deh. Yg besar2 udah pernah masuk sini kok. :)

@lakhsmi, kita sebenarnya sibuk apa ya? oya, kemarin kita baru menyelamatkan dunia dari bencana nuklir. Hm, kira2 besok bakal ada apa ya?
Oya, sayang, heran deh, diskusi kita itu ya gila2an banget. Segalanya bisa diobrolin dr cewek tengik yg nyebelin, harga bensin, sampe bagaimana terciptanya bumi miliaran tahun lalu.

Anonymous said...

Lex, lo lebih keren dengan uban-uban lo yang nongol d sana sini. Tambah matang deh sematang mangga arummanis.

Kapan kita ketemuan lagi di Grand Indonesia? Thanks ya oleh-olehnya. Gue kangen Lax dan anak-anak. -Karen

Anonymous said...

alex alex alex alex alex alex alex

aleeeeeeex ajah

ga pake tante ^-^

maap yah..

Ms. Grey said...

Lex, kamu masih muda kalee (kamu shio kelinci kan?? masih seumur mantanku kok)

jangan berasa tua dong...
Inget umur kan cuma berupa angka, yang penting jiwanya selalu muda...

Subscribe